Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pimpin Kota Bogor, Bima Arya Dinilai Hanya Kejar Popularitas

Kompas.com - 07/04/2015, 14:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Satu tahun pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto dan Usmar Hariman, dinilai hanya sebatas mengejar popularitas. Lima agenda prioritas yang diusung keduanya, yakni pembenahan tata ruang, penataan angkot, kemacetan, kebersihan lingkungan, dan reformasi birokrasi, dianggap belum terlaksana dengan baik.

Pengamat perkotaan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Sofyan Saf, mengatakan, dua poin penting pembenahan kemacetan dan angkot hingga kini masih belum digarap secara maksimal. Bima Arya, kata dia, hanya melakukan program-program yang sifatnya sesaat tetapi tidak berkesinambungan.

"Saya melihat hanya mengejar popularitas, bukan sesuatu yang kemudian yang lebih substansi ya. Statement yang disampaikan terkait persoalan di Kota Bogor selalu menarik, tetapi setelah itu meredup dan tidak ada follow up-nya," ujarnya saat dihubungi Wartakota, Selasa (7/4/2015).

Dia mencontohkan pelaksanaan program satu hari tanpa kendaraan bagi PNS dan juga pemunduran pagar Istana. Sofyan menganggap hal tersebut hanya rangkaian prioritas semata.

"Ya, itu kan rangkaian untuk popularitas dia di mata publik Indonesia, publik Jawa Barat. Sementara dia kan diisukan menjadi gubernur dan menteri. Kebijakan yang populis yang kemudian dilakukan, semisal pemangkasan Hotel Amarossa yang dikatakan mengalahkan ketinggian Tugu Kujang dan juga kemacetan, sekarang belum ada penyelesaiannya," tuturnya.

Sofyan mengatakan, untuk "memformat" Kota Bogor, diperlukan kebijakan yang dilaksanakan. Selama ini, dia menilai Bima Arya hanya mempercantik tampilan, seperti membangun banyak taman dan memfungsikan kembali jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat Stasiun Bogor yang selama ini tidak digunakan.

"Ya kalau untuk mempercantik kota, kita acungi jempollah. Banyak taman meski belum selesai semua, itu sedikit mempercantik tampilan Kota Bogor," katanya.

Sofyan juga memperhatikan permasalahan GKI Yasmin yang hingga kini belum selesai. Menurut dia, karena sedang tak mencuat di permukaan, konflik ini dianggap sudah selesai. Padahal, permasalahan GKI Yasmin hingga kini belum ada penyelesaian.

Bima Arya Sugiarto dilantik sebagai Wali Kota Bogor pada 7 April 2014. Dia bersama pasangannya, Usmar Hariman, menang dalam Pilkada Kota Bogor yang mengalahkan pasangan Achmad Ruyat dan Aim Halim Hermana. (Soewidia Henaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com