Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pembunuh Alfi: Saya Sangat Menyesal

Kompas.com - 15/04/2015, 19:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, RS, mengaku sangat menyesal telah membunuh korban. RS mengaku tidak pernah merencanakan pembunuhan terhadap Alfi.
 
"Saya sangat menyesal dan siap menjalani hukuman," kata dia dalam wawancara khusus dengan Frisca Clarissa dari Kompas TV dalam program Kompas Petang di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/4/2015).

Sembari menyampaikan pernyataan menyesalnya, RS menangis.
 
RS ditangkap oleh polisi di rumahnya di kawasan Bojong Gede, Bogor, dini hari tadi. Guru privat yang mengaku lulusan Institut Pertanian Bogor ini ditangkap polisi setelah keberadaannya diketahui lewat telepon seluler milik Deudeuh yang dia ambil.
 
RS juga meminta maaf kepada keluarga Alfi dan orang yang telah mengenal dia atas perbuatannya tersebut.

Ayah satu putra ini kembali menegaskan bahwa dia tidak merencanakan pembunuhan itu. "Saya tersinggung dikatakan begitu (bau)," kata RS.

Alfi akhirnya dicekik dan dibelit kabel catok rambut hingga tak bernapas. Setelah mencekik korban hingga tak bernapas, RS mengaku segera meninggalkan kamar kos Alfi.
 
RS bertemu Alfi baru dua kali. Pertama, saat dia memakai jasa layanan Alfi beberapa hari lalu. Komunikasi dilakukan melalui media sosial.

"Tetapi, saya tidak puas karena tidak melayani seperti yang dia ceritakan," katanya. Karena rasa penasaran, RS mencoba menghubungi korban untuk kedua kalinya. Ajakan diterima Alfi hingga berujung pada peristiwa pembunuhan itu. (BR/KompasTV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com