"Dengan kondisi seperti sekarang kan tidak layak, ya mau tidak mau harus direnovasi gedungnya. Kami akan evaluasi. Kalau lebih strategis di sana (Sunter) kan, lebih enak, lebih gede, lebih longgar," kata Djarot, di Balai Kota, Senin (20/4/2015).
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU DKI Soemarno mengaku bahwa pihaknya akan mempertimbangkan tawaran itu. Namun ia menilai lokasi yang ada saat ini lebih strategis dibanding lokasi yang baru.
"Bukan menolak, cuma kami mempertimbangkan lokasi yang sekarang dari segi aksesibilitas itu cukup strategis. Kalau dipindah ke Sunter akan ada banyak kendala," ujar Soemarno.
Soemarno menilai kemungkinan besar kendala yang akan dihadapi adalah banjir. Sebab bukan rahasia lagi, Sunter merupakan kawasan yang rawan banjir. Apalagi, kata dia, Pilkada DKI 2017 kemungkinan besar akan digelar pada sekitar Februari yang biasanya menjadi puncak musim hujan.
"Jalan ke sana kan sering kali banjir, bisa dibayangkan pas kita volume kegiatan dengan intensitas yang tinggi, tiba-tiba bencana alam terjadi. Karena itu, kami tetap menginginkan tempat yang sekarang," ujar dia.
Saat ini, lokasi Kantor KPU berada tepat di sebelah Kantor Kelurahan Gambir. KPU DKI pernah meminta agar Pemprov DKI memindahkan Kantor Kelurahan Gambir ke tempat lain. Alasannya, untuk memperbesar lahan Kantor KPU. Namun permintaan itu ditolak karena kantor kelurahan tersebut baru saja direnovasi dengan dana mencapai Rp 600 miliar pada 2013 yang lalu.