Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik, Skenario, dan Skenario Tuhan

Kompas.com - 22/04/2015, 12:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik bercerita, dia yakin bahwa semua anggota DPRD sependapat dengan dia soal mendukung hak menyatakan pendapat (HMP).

Sambil bercanda, dia mengatakan hal tersebut merupakan hasil penerawangan yang dia lakukan. "Kalau bicara nurani, semua mendukung. Hasil penglihatan gaib, nuraninya semua anggota pasti sama dengan kita," ujar Taufik di Gedung DPRD, Rabu (22/4/2015).

Taufik mengatakan pada akhirnya, pelaksanaan HMP ditentukan berdasarkan sikap individu masing-masing anggota, bukan berdasarkan sikap fraksi. Hal tersebut baru akan terlihat dalam sidang paripurna.

Memang, sebagian fraksi sudah mengambil sikap untuk tidak mendukung HMP. Fraksi-fraksi tersebut juga yakin bahwa seluruh anggotanya akan patuh dengan ketetapan partai. Dengan tersenyum, Taufik mengatakan hal tersebut belum pasti terjadi.

"Contoh sederhananya pas angket. Nasdem bilang tarik dukungan. Tapi berapa orang Nasdem yang narik dukungan? Enggak ada surat resminya loh sampai akhir angket," ujar Taufik.

"Makanya saya bilang kan, kalau ngomong sekarang ya boleh. Tapi paripurna nanti mari kita lihat," tambah Taufik.

Hal tersebut, kata Taufik, merupakan bagian dari "skenario Tuhan". Taifik selalu mengatakan bahwa kebenaran akan selalu menang. Dukungan terhadap HMP yang dia prediksi akan terjadi dalam paripurna nanti adalah bagian dari skenario Tuhan. Taufik mengatakan, hal tersebut untuk menjatuhkan orang sombong.

Taufik pun mulai bercerita tentang bagaimana Tuhan menjatuhkan seseorang. Menurut Taufik, orang sombong biasanya akan jatuh. "Ini skenario Tuhan. Tuhan tuh kalau mau menjatuhkan orang ya disombongkan dulu. Coba deh kamu pelajari orang yang dijatuhkan. Orang kalau dijatuhkan jadi jabatannya, pasti sebelumnya ada kesombongan," ujar Taufik.

Taufik pun mencontohkan orang sombong tersebut sama seperti Firaun. Taufik mengatakan Firaun merupakan raja sombong yang dihukum Tuhan di ujung hidupnya. Menurut Taufik, orang-orang seperti Firaun masih ada hingga saat ini.

"Ada Firaun zaman baru. Firaun kan sombong. Dia kan merasa seperti Tuhan," ujar Taufik.

Wartawan sempat melontarkan tebakan bahwa orang yang dimaksud Taufik adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hal tersebut pun ditanyakan kepada Taufik.

Mendengar pertanyaan tersebut, tidak banyak jawaban yang keluar. Kader Partai Gerindra itu hanya tersenyum saja. "Ya, buat siapa saja yang sombong," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com