Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Curhat Tambal Gigi Ditagih Rp 9 Juta, RS MMC Membantah

Kompas.com - 23/04/2015, 15:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemilik akun Facebook Abigail Anggita Vela menceritakan kekagetannya ditagih Rp 9 juta saat menambal gigi di Rumah Sakit MMC, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Menanggapi itu, dokter dan pihak rumah sakit membantah.

"Mohon maaf kita tidak bisa memberikan informasi apa-apa," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas RS MMC, dr Cornelia, saat ditemui Kompas.com di RS MMC, Kamis (23/4/2015).

Menurut Cornelia, kasus tersebut merupakan urusan pihak rumah sakit dengan pasien terkait. Cornelia juga enggan memaparkan teknis penetapan tarif yang ada di rumah sakit tersebut.

"Itu urusan rumah sakit dengan pasien. Soal tarif, saya enggak hafal, belum tahu. Itu enggak bisa ditanyain," kata dia.

Ditemui terpisah, dokter yang menangani Abigail, dr Ingrid Tandiari, membantah jika dirinya telah menaikkan tarif secara sepihak. Dia mengatakan bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan prosedur penetapan tarif yang berlaku.

"Itu bukan tarifnya dinaikkan! Enggak usah dibesar-besarkan. Itu kan hanya soal pemberitahuan saja," ujarnya dengan nada meninggi.

Sementara itu, Abigail dalam akun Facebook-nya menceritakan bagaimana kronologi dia menambal gigi di RS MMC. Vela mengaku berobat ke RS MMC pada Senin (20/4/2015) pukul 11.45 WIB. Sebelum ditindak medis, dia sempat ditanyakan terkait keluhannya. Setelah itu, Vela dipersilakan duduk di kursi tindakan sambil meletakkan map plastik berisi formulir asuransi kantor yang diberikan oleh bagian pendaftaran.

"Disinilah semua itu berawal. Yakni ketika ada form asuransi Lippo Insurance," cerita dia dalam postingan yang terkoneksi dari media sosial Path.

Saat berada di kursi tindakan, Vela mengaku tidak pernah meminta untuk dilakukan beberapa tindakan medis dari dokter yang bersangkutan. Dalam hal ini, kata Vela, dia tidak meminta dokter untuk melakukan scaling dan mengebor gigi lainnya.

Setelah 45 menit berlalu, tindakan terhadap gigi Vela selesai. Ia pun diberikan slip pembayaran berwarna kuning dan ditulis tangan oleh asisten dokter. Rinciannya, ada tulisan Rp 2.000.000 + Rp 7.000.000 = Rp 9.000.000.

Namun, alangkah kagetnya Vela mendapati total biaya tersebut. Bahkan, ketika dia mencoba mengonfirmasi ke petugas kasir khusus loket asuransi, ia malah dilemparkan ke petugas lainnya.

"Petugas menjawab 'Itu bisa ditanyakan langsung ke petugas di ruangan dokternya, Bu'. Saya minta disambungkan via telepon untuk minta penjelasan, dia jawab 'Harus langsung, Bu. Kita biasanya ngga lewat telepon.' Disinilah keanehan itu makin menjadi-jadi," kata Vela menirukan ucapan petugas rumah sakit.

Tanpa banyak basa-basi, Vela pun menemui dokter yang menanganinya. Saat ia meminta rincian atas biaya Rp 9 juta yang ditagihkan, dokter malah menyuruh asistennya untuk membuat perincian.

"Dokternya bilang, 'Ya sudah didiskon aja jadi 8 juta.' Tambah aneh bukan. Ini institusi rumah sakit, tapi kok main-main soal harga. Tidak ada standarisasi harga atas jasa dokter dan tindakan disini," tuturnya.

Merasa kurang puas dengan respons dokter tersebut, Vela lantas kembali ke kasir dan minta disambungkan ke penanggung jawab rumah sakit. Namun, dia justru diarahkan ke ruang humas. Ia pun mengadukan kekecewaannya terhadap pelayanan petugas MMC dan dokter yang menangani keluhannya.

"Dokter tidak konfirmasi dulu ke saya untuk tindakan yang terbilang SANGAT MAHAL tersebut. Terlebih tidak konfirmasi harga. Mungkin karena dokter berasumsi saya pakai asuransi, maka semua akan dicover asuransi. Jika itu alasannya, maka saya rasa ini bisa dikategorikan “pengeretan” terhadap asuransi," tulis Vela yang mengaku memiliki plafon asuransi sebesar Rp 50 juta.

Dalam tulisannya, Vela juga menuliskan bahwa pihak humas telah mengklarifikasi ke dokter dan menyampaikan permintaan maaf kepada dirinya. Setelah sempat dimediasi singkat oleh pihak humas, dokter akhirnya sepakat untuk menetapkan tarif total sebesar Rp 4 juta terkait tindakan terhadap gigi Vela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Janji Manis Jakpro Beri Pekerjaan ke Warga Kampung Susun Bayam yang Mau Tinggalkan Rusun...

Janji Manis Jakpro Beri Pekerjaan ke Warga Kampung Susun Bayam yang Mau Tinggalkan Rusun...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 27 Mei 2024

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, 9.610 Wisatawan Berlibur ke Kepulauan Seribu

Libur Panjang Waisak, 9.610 Wisatawan Berlibur ke Kepulauan Seribu

Megapolitan
Kuasa Hukum Vina Cirebon Minta Polisi Berpegang pada Putusan Pengadilan soal 3 Nama yang Buron

Kuasa Hukum Vina Cirebon Minta Polisi Berpegang pada Putusan Pengadilan soal 3 Nama yang Buron

Megapolitan
Yakin Pegi Tersangka Utama Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum: Ada Bukti Ijazah dan KTP

Yakin Pegi Tersangka Utama Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum: Ada Bukti Ijazah dan KTP

Megapolitan
Polisi Hapus 2 Nama DPO Kasus Vina Cirebon, Keluarga Terkejut dan Kecewa

Polisi Hapus 2 Nama DPO Kasus Vina Cirebon, Keluarga Terkejut dan Kecewa

Megapolitan
[Populer Megapolitan] Kisah Endah, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Jeddah | 'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI 2024

[Populer Megapolitan] Kisah Endah, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Jeddah | "Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 27 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 27 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com