Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Bangunan Liar di Bantaran Kali Cakung

Kompas.com - 23/04/2015, 22:04 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Pegangsaan Dua, Abdul Buang, menegaskan akan terus menertibkan bangunan liar di bantara Kali Cakung Lama, Jakarta Utara (Jakut). Sedikitnya, ada 70 bangunan yang tersebar sepanjang 500 meter bantaran kali tersebut.

"Secara bertahap, kita sudah (menertibkan) 60 bangunan. Terhitung sejak awal pekan ini," ujar Buang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2015).

Menurut Buang, bangunan-bangunan tersebut merupakan milik Pemprov DKI. Sehingga, pihaknya tidak berkewajiban untuk memberikan biaya konpensasi ganti rugi. Selain itu, pembongkaran diperlukan karena berimbas pada penyempitan kali yang berada di wilayah RT 01 hingga 07 RW 03, Pegangsaan Dua.

"Masih tersisa sekitar 10 bangunan lagi. Pokoknya kita targetkan akhir pekan ini selesai," tegasnya.

Secara umum, Kali Cakung Lama  melintasi empat Kelurahan di tiga Kecamatan di Jakut. Dengan panjang sekitar lima kilometer, kali yang awalnya memiliki lebar 12 meter itu kerap meluap dan menyebabkan banjir.

"Soalnya lebar kali sekarang hanya menyisakan 2-3 meter. Rawan banjir karena aliran air kali jadi tidak lancar," demikian Buang.

Sebelumnya, Pemkot Jakut membongkar sejumlah bangunan liar di kawasan waduk Pluit, Penjaringan, Senin (20/4/2015) lalu. Pembongaran sebanyak 310 bangunan ilegal itu merupakan bagian dari penertiban terhadap pemukiman kumuh wilayah tersebut yang memiliki total 2.000 bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com