Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Harus Periksa Penyelenggara "Pesta Bikini"

Kompas.com - 24/04/2015, 17:09 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Beberapa hari terakhir, beredar iklan pesta bikini bertajuk "Splash after Class" di dunia maya. Diklaim sebagai perayaan pasca-ujian nasional, pesta itu disebutkan didukung 16 sekolah di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Sejumlah sekolah yang dicatut langsung membantah keras. Kemendikbud dan polisi diminta turun tangan.

Melalui YouTube, tertera 16 sekolah pendukung pesta itu. Empat belas di antaranya berlokasi di Jakarta, yakni SMA 12, SMA 14, SMA 35, SMK 50, SMA 24, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 44, SMA Alkamal, SMA 29, SMA 26, dan SMA 3. Dua lainnya berlokasi di Bekasi dan Tangerang, yakni SMA 8 Bekasi dan SMK Musik BSD.

Dalam undangan yang disebar di media sosial itu juga disebutkan pesta akan berlangsung pada Sabtu, 25 April 2015, di area kolam renang The Media Hotel and Towers, Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 3, Jakarta.

Disebutkan, para pengunjung dilarang membawa senjata dan narkoba. Namun, hal yang mengejutkan, kostum pesta yang dikenakan adalah bikini dan pakaian musim panas. Pengunjung dipersilakan menghubungi penyelenggara acara, Divine Production, melalui Twitter dan Instagram.

Pengurus OSIS SMA 14 Cawang, Zico Arman (16), Kamis (23/4/2015), mengungkapkan, undangan pesta itu sudah menyebar di kalangan pelajar lewat media sosial. Menurut Zico, undangan itu sangat memalukan karena SMA 14 tidak pernah mendukung pesta tersebut.

Zico menelusuri penyebar undangan itu dengan meminta bantuan kepada teman-temannya yang memahami teknologi informatika. "Sudah merugikan nama baik sekolah kami," ujarnya.

Adapun Wakil Kepala SMA 14 Bidang Kesiswaan Dedi Supriyadi mengeluarkan surat edaran kepada orangtua siswa kelas 12 agar mengawasi putra-putrinya, dan jangan sampai mengikuti pesta bikini itu.

"Jika ada siswa yang terbukti hadir di pesta itu, akan kami berikan sanksi," katanya.

Wakil Kepala SMA 12 Klender Bidang Kesiwaan Sumarwoto juga mengatakan, SMA 12 tidak pernah mendukung acara itu. Pihaknya telah meminta keterangan kepada sejumlah siswa. Sebagian siswa pun mengaku tak mengetahui undangan tersebut.

Kepala SMAN 8 Bekasi Eno Sutrisno mengatakan, dirinya telah melihat iklan audiovisual perihal pesta bikini yang ada di situs jejaring sosial YouTube. Salah satu sekolah yang tercantum untuk mengikuti adalah SMAN 8 Bekasi. "Kami selidiki secara internal dulu," katanya.

Meski demikian, sejauh ini pihak SMAN 8 Bekasi belum menemukan adanya indikasi para siswa akan mengikuti penyelenggaraan pesta bikini itu.

Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, meminta pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, dan kepolisian memantau kegiatan tersebut. Adapun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melarang siswa mengikuti pesta tersebut.

Sementara itu, event organizer pesta bikini, Divine Production, resmi membatalkan acara yang sedianya digelar pada 25 April itu. Project Manager Divine Production Kara Putri mengakui, obyek pemasaran pesta bikini yang ia gelar adalah anak SMA yang berusia 18 tahun ke atas. Pesta akan digelar di kolam renang diiringi entakan musik.

Polisi tak izinkan

Pjs Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budi Widjanarko menyatakan, polisi akan memeriksa penyelenggara acara tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com