Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Kerja Penipuan lewat ATM dengan Berpura-pura Jadi Orang Kaya

Kompas.com - 06/05/2015, 17:11 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama tiga bulan, anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mengintai sindikat penipuan melalui mesin ATM, yang akhirnya tertangkap pada Senin (4/5/2015) di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Tiga tersangka dibekuk akibat tindakan mereka menipu IG (60) di sebuah minimarket di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (26/4/2015).

"Ini sudah kasus lama. Kami memang enggak langsung tangkap karena menunggu waktu yang tepat buat membongkar sindikat ini," ujar Kepala Sub Unit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat Inspektur Dua Dimitri Mahendra, Rabu (6/5/2015).

Dimitri menjelaskan, sindikat ini menyasar orang-orang yang sudah dewasa atau tua dan terlihat mapan.

Modus yang mereka gunakan adalah berpura-pura menjadi orang kaya yang ingin meminta bantuan menggunakan kartu ATM korban untuk mengirim sumbangan dana pembangunan masjid.

Tiga tersangka yang berhasil ditangkap adalah AR (40), IK (40), dan BA (50). Mereka mengaku bekerja dengan cara mendatangi setiap minimarket yang disasar. [Baca: Ingin Berobat, Pria Tua Ini Tertipu Modus Kirim Sumbangan lewat ATM]

Minimarket yang mereka pilih sebagai tempat pengintaian adalah yang dekat dengan tempat hiburan dan pusat keramaian, seperti Kota, Mangga Besar, dan Gunung Sahari.

"Modusnya enggak menetap. Misalkan, mereka beberapa jam di minimarket ini, beberapa jam beda tempat lagi," ucap Dimitri.

Sindikat ini terbilang cukup terorganisasi. Dari beberapa tersangka, masing-masing punya peran dan tugas tersendiri.

Tersangka BA, misalnya, berperan mentransfer uang yang digasak dari korban. Saat beraksi, Dimitri mengatakan, mereka berusaha meyakinkan korban bahwa mereka memang benar-benar akan menyumbang melalui rekening korban.

Tersangka pun memperlihatkan saldo di kartu ATM asing milik mereka, yang mencapai Rp 9 miliar, untuk meyakinkan korban. Setelah itu, tersangka meminta korban mengecek saldo rekeningnya.

Sementara itu, tersangka memperhatikan nomor PIN korban, lalu mengalihkan perhatiannya untuk kemudian menukar kartu ATM dengan yang palsu.

"Jadi, setiap mau beraksi, tersangka sudah menyiapkan banyak kartu ATM dari macam-macam bank. Dari yang kami sita ada 100 kartu ATM," tutur Dimitri.

Setelah berhasil mendapatkan kartu ATM dan tahu nomor PIN kartu tersebut, para tersangka pun janjian untuk berkumpul pada kemudian hari. Satu tersangka, yaitu BA, bertugas mentransfer seluruh uang di rekening korban ke rekening tersangka lain.

Saat berkumpul, tersangka mencairkan uang di Plaza Festival, dan membagi-bagikannya. "Plaza Festival itu tempat yang mereka anggap aman soalnya pada hari kerja sepi pengunjung," ujarnya.

Menurut Dimitri, masih ada dua orang dari sindikat itu yang belum ditangkap atau masih buron. Sementara itu, ketiga tersangka yang telah ditangkap pun dijerat Pasal 378 dan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan Pencurian dengan Pemberatan. Hukumannya di atas lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com