Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Merampok, Begal Pelajari Waktu Setor Uang Hasil SPBU

Kompas.com - 11/05/2015, 19:19 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komplotan begal yang menargetkan pegawai SPBU yang hendak menyetor uang hasil usaha terlebih dulu mempelajari waktu penyetoran uang tersebut. Pada hari penyetoran, mereka pun langsung beraksi menghabisi korban dan merampas uang setoran.

"Mereka tahu pegawai SPBU setiap Senin setor duit. Jadi, (pegawai) sejak di SPBU dikuntit dan dipepet, kemudian dirampok," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan saat dihubungi pada Senin (11/5/2015) sore.

Modus itulah yang dilakukan komplotan begal asal Madura. Mereka merupakan spesialis perampok pegawai SPBU yang hendak menyetor uang ke bank. Dari kasus-kasus yang pernah dilakukan, komplotan ini tak segan-segan menembak dan membacok korbannya hingga terluka parah, bahkan meninggal dunia. Namun, aksi mereka berhasil dipatahkan dengan tertangkapnya dua orang pada Senin dini hari tadi di Ciracas, Jakarta Timur.

Pelaku yang ditangkap adalah A alias Dul dan AI. Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda. AI tertangkap lebih dulu. Dari informasi Al, polisi menangkap Dul. Saat akan ditangkap, Dul melakukan perlawan sehingga ia "dihadiahi" timah panas oleh polisi.

"Saat diminta menunjukkan tempat, tersangka minta diantar buang air kecil. Pas diantar, dia coba melarikan diri. Senjata petugas berusaha dirampas. Makanya, kami lakukan tindakan tegas dan terukur," kata Herry.

Polisi mencatat, setidaknya ada lima aksi mereka yang menonjol, yakni perampokan pegawai SPBU. Sebagian korbannya tewas dan yang lainnya ada yang terluka parah. Mereka kerap beraksi menggunakan senjata api organik dan senjata tajam.

Saat ditangkap pun, polisi mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api kaliber 22 dan lima butir pelurunya, satu unit motor Satria FU warna hitam, dan satu unit ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com