"Ini wacana saja, saya sedang hitung-hitungan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bagaimana kalau saham Bank DKI dibeli Jepang 10 persen saja, tidak usah banyak-banyak," kata Basuki, di Sungai Bambu, Jakarta Utara, Rabu (13/5/2015).
Wacana penjualan saham Bank DKI itu, lanjut dia, sebagai upaya menakut-nakuti Direksi Bank DKI. Wacana itu baru bisa dilaksanakan jika Bank DKI telah mampu go public atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehingga nantinya Pemprov DKI hanya memiliki 90 persen sahamnya di Bank DKI. Ia mengharapkan wacana pembelian saham oleh Jepang ini dapat memacu kinerja Direksi Bank DKI agar bank mereka tidak dikuasai asing.
"Dengan ini pasti akan lebih baik, karena kebiasaan orang kita (Indonesia) ini takut sama orang asing dan kalau sesama malah saling injak," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.