Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tak Peduli Berapa Uang Habis, yang Penting Warga Dapat Air Bersih

Kompas.com - 19/05/2015, 12:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan pengoperasian teknologi moving bed biofilm reactor (MBBR) dengan memanfaatkan sumber air Kanal Banjir Barat (KBB).

Untuk membangun alat ini, kata Basuki, dibutuhkan anggaran Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar. 

"Kami tidak peduli berapa uang yang dihabiskan, yang penting warga DKI dapat air bersih. Misalnya untuk bangun alat ini Rp 20 miliar, saya dengar itu ketawa-ketawa saja. Kalau saya kasih Rp 1 triliun bisa dapat 40 instalasi yang sama, karena buat DKI itu uang kecil loh dan satu sisi barat Jakarta di Ciliwung ini nasibnya di Palyja," kata Basuki, di kantor Palyja, Selasa (19/5/2015).

Penerapan teknologi ini disebut pertama kali diterapkan untuk sektor air minum di Indonesia. Teknologi ini diyakini dapat meningkatkan pasokan air kepada 150.000 anggota masyarakat di bagian barat Jakarta.

Teknologi MBBR ini juga diyakini mampu menampung hingga 550 liter air per detik. Dengan teknologi ini, ditargetkan mampu mencukupi 95 persen kebutuhan masyarakat pada tahun 2020.

Teknologi ini menggunakan medium-medium kecil bernama "meteor" yang fungsinya untuk mengurangi polutan dalam air, seperti amoniak. Dengan demikian, air yang diolah layak menjadi bahan baku untuk pembuatan air minum.

Melihat teknologi ini, Basuki menginginkan Palyja mempercepat pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air bersih. "Saya tidak mau rakyat jadi korban. Kalau bisa bereskan air tahun 2017 atau 2018, saya enggak mau tunggu sampai tahun 2020," kata Basuki. 

Pada peresmian teknologi ini turut dihadiri oleh Presiden Direktur Palyja Dr Jacques Manem, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono, Wakil Kepala Satpol PP Jupan Royter, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com