Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian 58 Pasang Calon Pengantin yang Tertipu Capai Rp 1,7 Miliar

Kompas.com - 21/05/2015, 14:42 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para calon pengantin yang mengaku ditipu oleh wedding organizer WB merugi miliaran rupiah. Hal itu diungkapkan salah satu calon pengantin, Niko Septianus (33), di Mapolsek Cengkareng, Kamis (21/5/2015).

"Kita sudah data semua calon pengantin dan kita data juga kerugiannya, totalnya sampai Rp 1,7 miliar," tutur Niko kepada Kompas.com.

Niko sendiri mengaku rugi sebanyak Rp 42 juta. Dari total 58 pasang calon pengantin yang mengaku ditipu oleh WB, yang mendapatkan kerugian paling banyak adalah pasangan Selden dan calon istrinya sejumlah Rp 85 juta. [Baca: 58 Pasangan Calon Pengantin Laporkan Wedding Organizer ke Polsek Cengkareng]

Dari sekian banyak pasangan calon pengantin, menurut Niko, ada yang akan merencanakan pernikahan dalam waktu dekat, yakni 30 Mei 2015.

Ada juga yang merencanakan pernikahan pada tahun depan. "Kasihan sekali teman kita ini, seharusnya sudah mau nikah bulan Mei ini, tetapi malah pusing gara-gara ginian," kata Niko.

Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutarjono mengungkapkan, polisi telah memeriksa saksi-saksi seperti pegawai WB dan menyita sejumlah berkas, seperti kuitansi dan surat-surat lainnya.

Untuk sementara pelakunya masih dalam pengejaran. "Masih kita proses, untuk sementara, keterangan saksi-saksi sudah kami tampung, akan kami lidik lebih lanjut," kata Sutarjono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com