Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2015, 14:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagai seorang pejabat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji akan "mengisi penuh" otak, perut, dan dompet warganya. Dengan begitu, satu per satu, program yang menunjang janjinya itu terealisasi.

Salah satu cara tersebut dengan menjalankan program Ketok Pintu Layani dengan Hati. Dengan adanya program ini, Pemprov DKI yang akan mendatangi warga terlebih dahulu untuk mengetahui berbagai permasalahan warga. 

"Kalau pakai istilah orangtua zaman dulu, orang enggak punya uang enggak apa-apa, yang penting sehat. Sekarang, semboyan itu enggak berlaku lagi. Zaman sudah berubah. Tugas pejabat sangat jelas, membuat penuh otak, perut, dompet rakyat. Itu saja," kata Basuki yang langsung disambut riuh sorak sorai penghuni Rusunawa Pinus Elok yang memadati lokasi, Minggu (24/5/2015). 

"Setuju," seru para penghuni di sana. 

Basuki tidak menginginkan warga tidak terpenuhi dengan salah satu dari unsur-unsur tersebut. "Kebutuhan otak" terpenuhi, kata Basuki, dengan memberi jaminan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) serta membangun banyak ruang publik terbuka. Tahun ini, Basuki menjanjikan 60 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang dibangun di Jakarta. Dengan demikian, warga memiliki tempat hiburan yang gratis serta edukatif.

"Saya ingin tingkat kebahagiaan hidup di Jakarta itu tinggi. Kalau orang-orang betah duduk lama di taman, berarti programnya berhasil dan warga bahagia," kata Basuki. 

Di dalam pemerintahannya, Basuki ingin semua pejabat DKI dapat mengurusi warga Ibu Kota sejak masih di janin, menjadi anak-anak, dewasa, lanjut usia (lansia), hingga meninggal dunia. Basuki tidak ingin lagi mendengar ada warganya yang tidak bersekolah, meninggal karena sulit berobat, dan lainnya.

"Saya sudah katakan, Jakarta itu banyak sekali orang-orang pintar, tetapi mereka itu susah melayani orang. Ini yang harus diubah," kata Basuki. 

Adapun gerakan Ketok Pintu Layani dengan Hati ini merupakan upaya preventif yang dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan DKI, kader juru pemantau jentik (jumantik), bersama kader PKK dengan mengetuk pintu rumah warga dan mengetahui permasalahan mereka, terutama kesehatan.

Gerakan Ketok Pintu Layani dengan Hati ini diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-488 DKI Jakarta. Gerakan ini akan diselenggarakan di semua rusunawa yang ada di lima wilayah ibu kota, mulai Mei ini hingga Oktober 2015.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com