Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Rugi, Ahok Ancam Evaluasi Direksi dan Komisaris

Kompas.com - 26/05/2015, 11:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengkritik kinerja direksi Bank DKI yang menyebabkan bank itu berpotensi rugi hingga Rp 1 triliun. Ahok pun mengancam akan mengganti direksi dan komisaris bank itu.

"Saya sudah ingatkan dua tahun lalu. Kami kan mau fokus di UMKM, PKL, ada yang rumah susun, tapi kelihatannya direksinya enggak lakukan itu. Lambat sekali," ujar Ahok di Istana Kepresidenan, Selasa (26/5/2015).

Ahok mengaku sudah bersabar selama 2,5 tahun ini. Namun, non-performing loan (NPL) mengakibatkan kredit macet semakin membengkak. "Saya kira DKI bisa rugi sampai Rp 1 triliun," ucap dia.

Untuk itu, Ahok mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta akan segera mengambil langkah untuk menyelematkan Bank DKI. "Kami harus suntik modal dan evaluasi direksi serta komisaris," kata dia.

Suntikan dana akan diberikan kepada Bank DKI sebesar Rp 7 triliun yang didapat dari hasil efisiensi sejumlah program dalam APBD-P DKI Jakarta tahun 2015 yang dianggap Ahok tak masuk akal.

"Saya mau crop aja, jadi pembangunan yang enggak masuk akal DED-lah, konsultan segala macam itu, rehab-rehab enggak bener, bangun GOR enggak bener, saya mau tarik saja, suntik ke Bank DKI," ucap Ahok.

Selain itu, Ahok juga meminta kerelaan para bankir papan atas untuk bisa turun membantu Bank DKI. Pasalnya, selama ini bank-bank daerah dipandang sebelah mata oleh mereka sehingga para bankir top itu lebih memilih bergabung dengan bank nasional. Ahok ingin membuktikan bahwa Bank DKI akan bisa bangkit dengan suntikan modal besar tahun ini. Dia berharap suntikan modal ini bisa menarik minat para bankir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com