Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Tidur dan Mudah Gelisah Usai Makan "Kue Narkoba"

Kompas.com - 27/05/2015, 15:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Ada efek samping setelah mengonsumsi kue dari penjual misterius yang berkeliaran di kampus wilayah Serpong. Beberapa orang yang merasakan efeknya mengaku menjadi susah tidur dan merasa mudah gelisah saat memikirkan hal-hal yang tidak terlalu penting.

"Gue biasanya tidur pukul 21.00 WIB, habis makan kuenya, gue bisa tidur sampai pukul 02.00 WIB, enggak ngantuk-ngantuk lima hari berturut-turut begitu," kata salah satu mahasiswa, AA (19), Rabu (27/5/2015).

AA bersama teman-temannya mengaku sama sekali belum tahu bahwa kue yang dijual itu diduga mengandung narkoba. Menurut AA, saat itu dia langsung didatangi oleh seorang perempuan yang mengaku berasal dari Filipina.

Perempuan bernama Janet itu menawarkan kue sus isi cokelat yang dikemas di dalam sebuah stoples kecil. Harga untuk satu stoples dipatok senilai Rp 50.000.

Sementara jika membeli tiga stoples hanya seharga Rp 120.000. Alasan Janet menjual kue itu adalah untuk menggalang dana bagi sebuah panti asuhan di bilangan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Teman AA yang juga ikut memakan kue tersebut adalah MP (18). Jika AA mengalami susah tidur, maka MP mengaku jadi mudah gelisah.

Selain gelisah, MP juga jadi sering memikirkan hal-hal yang menurut dia sebenarnya tidak penting.

"Iya, jadi gampang gelisah, gampang kepikiran. Gue juga ngerasa aneh, kok begitu, padahal biasanya cuek-cuek saja," kata MP.

Sebelumnya diberitakan, banyak mahasiswa yang melihat ada perempuan yang menjual kue misterius di kawasan kampus itu. Tidak hanya di kampus, perempuan tersebut juga menawarkan kue itu ke pusat belanja dan tempat-tempat di sekitarnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Slamet Pribadi mengaku belum bisa memastikan kue yang dijual benar mengandung narkoba. Meski demikian, BNN akan melakukan penelusuran lebih lanjut.

"Ini baru dugaan. Kita akan selidiki lebih dalam lagi," kata Slamet. Pihak kampus sendiri telah mendengar kabar tentang Janet yang menjual kue mencurigakan.

Terkait hal itu, pihak kampus telah melaksanakan penyelidikan secara internal. "Ya, memang ada laporan seperti itu. Kita langsung lakukan investigasi internal," ujar rektor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com