Puluhan orang mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk melaporkan mereka atas dugaan penipuan.
"Mereka suami istri. Kami tahu ketika kami mendaftar, mereka sendiri yang mengurus pendaftaran kami," ujar salah satu korban, Enrico Purba (28), di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/5/2015).
Pria ini merasa ditipu karena telah membayarkan uang sebanyak Rp 3,4 juta untuk program les bahasa Inggris setahun. Namun, baru empat kali datang ke kelas, lembaga lesnya sudah bermasalah.
"Sejak pertemuan keempat itu, kelas sudah banyak kosong. Jadi, saya terpaksa pulang lagi setelah datang ke tempat les," kata Enrico. [Baca: Tertipu Les Delapan Bahasa, Puluhan Orang Melapor ke Polda Metro]
Menurut korban lainnya, Lady (49), pasangan R dan A-lah yang menawarkan program les di GB kepadanya. Mereka biasanya menyebar brosur dan mempromosikan lewat pameran-pameran di mal.
"Waktu itu, saya mendaftarkan anak saya di Gajah Mada Mall. Program bahasa yang ditawarkan banyak sehingga saya tertarik," kata Lady.
Heti Santoso (49), korban lainnya, mengatakan, nomor ponsel pasangan R dan A mulai tidak bisa dihubungi sejak gedung tempat lesnya ditutup.
Ia menyebutkan, beberapa korban juga pernah menyambangi alamat rumah R dan A. Namun, rumah tersebut kosong. Melalui e-mail, para korban saling berkomunikasi terkait tutupnya lembaga les mereka.
Kemudian, mereka pun melapor ke Polsek Kalideres. Namun, petugas Polsek Kalideres menyarankan supaya kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya karena lokasi penipuan tidak hanya terjadi di kawasan Kalideres, tetapi juga Tangerang.
"Disuruh lapor ke sini, akhirnya kami ke sini. Ini sudah kali kedua kami ke sini," ujar Lady.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.