"Saya ikut senang saja Bang Yos jadi kepala BIN. Dia memang aslinya kan orang intel," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Kamis (11/6/2015).
Menurut dia, Sutiyoso sukses di dinas kemiliteran dan pernah menjabat mantan Wakil Komandan Jenderal (Wandanjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Namun, Ahok membantah kabar yang beredar perihal dia yang melakukan lobi kepada Jokowi untuk menjadikan Sutiyoso sebagai kepala BIN.
Basuki mengaku kedatangan Sutiyoso berulang kali ke Balai Kota tak lain hanya untuk bersilaturahim dengannya. Selain itu, Basuki juga merupakan mantan staf ahli Gubernur DKI periode 1997-2002 dan 2002-2007 saat Sutiyoso memimpin.
"Kalau saya sama Pak Sutiyoso mah sudah kenal lama, mau lobi apa? Memang kamu gampang mengatur Pak Jokowi? Memangnya aku bisa pengaruhi Pak Jokowi?" kata Basuki.
Jokowi sudah menyerahkan nama Sutiyoso sebagai calon kepala BIN kepada DPR. Jokowi mengaku sudah mempertimbangkan rekam jejak dan kompetensi Sutiyoso sebelum mengambil keputusan.
Dia berharap DPR tidak mempersulit pencalonan Sutiyoso lantaran dia sudah melalui berbagai pertimbangan sebelum memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Di tempat lain, Sutiyoso mengaku dipanggil Presiden Jokowi pada Senin (8/6/2015) untuk membicarakan pencalonannya sebagai kepala BIN. Ia mengaku siap jika dipercaya karena merasa memiliki kemampuan di bidang intelijen.
"Di Kopassus itu ada satuan intelijen dan saya lama di satuan itu. Mudah-mudahan saya bisa memenuhi harapan Presiden," ucapnya.
Sutiyoso berharap DPR menyetujui pencalonannya sebagai kepala BIN. Selanjutnya, ia berjanji akan mundur dari posisi Ketua Umum PKPI setelah resmi dilantik sebagai kepala BIN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.