Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kapolri Tunjuk Mantan Kadensus 88 Jadi Kapolda Metro Jaya

Kompas.com - 12/06/2015, 14:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti melantik Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjadi Kapolda Metro Jaya. Posisi tersebut sebelumnya dijabat oleh Inspektur Jenderal Unggung Cahyono.

Menurut Badrodin, terpilihnya Tito menjadi Kapolda Metro Jaya adalah karena lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1987 itu memiliki sejumlah prestasi gemilang. Kini ia dirasa siap menerima tantangan yang lebih kompleks dan berat, yakni memimpin Polda Metro Jaya.

"Khusus Pak Tito memang kita beri kesempatan untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks dan lebih berat," kata Badrodin seusai melantik Tito dan sejumlah pejabat Polri lainnya, di Mabes Polri, Jumat (12/6/2015).

Sementara itu, Badrodin menilai prestasi Unggung juga baik selama memimpin Polda Metro Jaya. Karena itu, kata dia, posisinya dinaikkan menjadi Asisten Kapolri Bidang Operasi. "Pak Unggung kan naik posisinya sebagai Asops Kapolri," kata dia.

Tito menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Pengembangan (Asrena) Polri sejak 2014. Tito lulus dari Akademi Kepolisian dengan predikat terbaik angkatan 1987.

Karier Tito dalam kepolisian melesat dengan cepat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Tito yang memimpin Tim Kobra berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra mantan Presiden Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiudin.

Berkat kesuksesan menangkap Tommy, Tito termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa. Tahun 2005, Tito mulai mengemban tugas satuan antiterorisme. 

Saat itu ia diangkat sebagai Kepala Subdetasemen Bantuan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Dia menjadi kunci pengungkapan jaringan teroris Dr Azhari. 

Di bawah kepemimpinannya, Densus 88 Antiteror mengakhiri perjalanan teroris Noordin M Top di Solo. Tito kemudian dipromosikan menjadi Kepala Polda Papua pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com