Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Golongan Masyarakat yang Diperbolehkan Tinggal di Rusun Dekat Stasiun

Kompas.com - 12/06/2015, 20:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Ika Lestari Adji mengatakan, warga yang saat ini tinggal di bantaran rel akan menjadi golongan yang diprioritaskan untuk menempati rumah susun sederhana sewa yang rencananya akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI. Rusunawa itu akan dibangun di atas lahan-lahan milik PT KAI.

"Sekarang kan masih banyak tuh masyarakat yang tinggal di pinggir-pinggir rel. Nanti mereka akan digusur untuk kemudian dipindah ke rusunawa yang akan kita bangun di lahan-lahan milik PT KAI," kata Ika kepada Kompas.com, Jumat (12/6/2015).

Setelah warga bantaran rel, kata Ika, golongan selanjutnya yang diperkenankan untuk menempati rusunawa di lahan-lahan milik PT KAI adalah masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak memiliki tempat tinggal sendiri.

"Keluarga berpenghasilan rendah yang saat ini belum punya rumah sendiri diperkenankan untuk menempati rusun. Karena nantinya tidak akan ada biaya sewa," ujar Ika.

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, rusunawa yang nantinya akan mereka bangun di lahan-lahan milik PT KAI tidak akan mengenakan uang sewa untuk penghuninya.

Penghuni hanya akan dikenakan iuran pemeliharaan lingkungan antara Rp 5.000-15.000 sehari.

Proyek tersebut rencananya akan dimulai pada tahun 2016. Dimulai dari Stasiun Kampung Bandan dan Manggarai, dan kemungkinan Stasiun Tanah Abang. Khusus untuk Kampung Bandan, rusunawa yang akan dibangun rencananya berjumlah 10 tower.

Masing-masing tower terdiri dari 270 unit hunian. Setiap unit berukuran 5×6 meter persegi. Dengan ukuran tersebut akan memungkinkan tiap unit rusun akan terdiri atas dua kamar tidur.

Meski pembangunannya baru akan dimulai tahun depan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberlakukan syarat khusus bagi warga yang nantinya diperbolehkan tinggal di lokasi tersebut.

Syarat tersebut adalah orang yang bersangkutan tercatat merupakan penduduk DKI Jakarta. Meski demikian, Ika mengatakan bila nantinya dua golongan prioritas telah berhasil diajak untuk masuk ke rusunawa, namun unit-unit rusun yang kosong masih tersedia, maka tidak menutup kemungkinan warga yang tidak memiliki KTP DKI tetap diperkenankan untuk masuk.

Warga non KTP DKI yang diperkenankan masuk adalah kaum penglaju dari kawasan-kawasan penyangga. Namun berbeda dengan dua golongan sebelumnya, Ika menyatakan golongan ini akan dikenakan biaya sewa.

"Pasangan muda yang tinggal di Bogor tapi tiap hari kerja di Jakarta juga akan dibolehkan. Tujuannya agar mereka tidak bolak balik. Kan bisa mengurangi kemacetan. Tetapi yang pastinya akan ada pengenaan biaya sewa," tutur Ika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com