Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repotnya Pasien Gangguan Kejiwaan Berobat dengan BPJS

Kompas.com - 18/06/2015, 11:52 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpendapat, program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tidak cocok bagi orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

Penanganan terhadap penderita gangguan kejiwaan dengan orang normal berbeda sehingga BPJS seharusnya tidak menerapkan standar yang sama untuk keduanya.

"Akibat BPJS, harus bawa pasien yang galau, pergi dua jam, pulang dua jam juga. BPJS malah repot, haduuhhh," kata Djarot sembari menggelengkan kepala, Kamis (18/6/2015).

Menurut Djarot, persoalan yang dihadapi oleh kepala panti terkait BPJS adalah soal prosedur. Sebelum ada BPJS, ada dokter jiwa yang langsung mengunjungi panti dan membawa obat yang dibutuhkan. Langkah ini waktu itu disebut klinik satelit, dan berlangsung dari tahun 2010 sampai 2014.

Namun, setelah ada program BPJS, orang dengan gangguan jiwa harus pergi ke rumah sakit jiwa terdekat, yakni di Duren Sawit, Jakarta Timur. Prosedur seperti itu dikeluhkan juga oleh Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Sarima.

Orang dengan masalah kejiwaan sangat membutuhkan obat untuk pemulihan dirinya. Tanpa obat, mereka akan lebih sulit dibina. Jika harus satu per satu datang ke rumah sakit meminta obat, maka proses itu akan memakan waktu cukup lama dan tidak efektif.

"Bisa bapak-ibu perhatikan, berapa jam dari sini (Cengkareng) ke sana (Duren Sawit). Mereka itu tidak tidur. Tanpa obat, kehidupan mereka susah kita bina karena obat itulah yang membuat jiwanya tenang, syarafnya tenang. Tanpa obat, kami tidak bisa membimbing mereka untuk masalah sosialnya," kata Sarima.

Djarot mengaku akan berkoordinasi dengan penyelenggara BPJS, khusus untuk kasus orang dengan masalah kejiwaan. Dia juga berjanji akan memberikan bantuan lebih jika BPJS belum bisa menyediakan obat secara tepat waktu.

"Kalau (BPJS) enggak ada (obat), kita beli sendiri. Tidak boleh mereka ini terlambat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com