"Yang jelas kita sudah mengetahui pola dan karakteristik mereka," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto di Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Dari kejahatan yang terjadi dalam beberapa minggu belakangan ini, aksi selalu terjadi lepas tengah malam.
Selain itu, mereka juga datang dengan jumlah banyak. "Kami enggak bisa kasih tahu semua karena masih dalam analisis pola," kata Didik.
Namun, Didik menyebut bahwa yang harus ditekankan adalah pola minimarket dalam mengirim uang hasil dagangannya. Selama ini, minimarket kerap kali menyimpan uang dalam jumlah banyak di toko.
"Ternyata banyak minimarket yang selalu lama menyimpan uang hasil penjualan di dalam brankas," kata Didik.
Pola ini tentu sudah dibaca oleh para perampok. Oleh karena itu, tak jarang perampok membawa hasil kejahatan dengan jumlah besar.
Didik juga meminta pengelola minimarket tanggap terhadap jenis-jenis pengiriman uang sehingga dapat meminimalkan aksi kejahatan di minimarket.
"Kan banyak penyetoran uang. Ada yang setor tunai, atau yang lainnya. Intinya, jangan sampai simpan banyak uang di brankas," kata Didik.
Aksi perampokan terakhir di minimarket terjadi di wilayah Cibubur, Jakarta Timur. Aksi kejahatan itu terjadi pada Senin (8/6/2015) pada pukul 03.20 dini hari.
Ketika itu, karyawan minimarket, yakni Da (23), DK (19), dan NH (18), sedang makan di teras. Tiba-tiba empat orang yang mengendarai dua sepeda motor datang dan langsung menodongkan pistol ke mereka.
Saat beraksi, kawanan pelaku itu masih mengenakan helm. Pelaku menginstruksikan ketiga korban untuk menunjukkan lokasi penyimpanan uang. Setelah itu, pelaku mengambil uang di dalam brankas dan melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.