Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangan Sampai Seolah-olah HUT Jakarta Kok Adem Ayem Saja

Kompas.com - 21/06/2015, 16:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai positif upaya PT VIAeight Indonesia untuk mendekorasi salah satu gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dengan tema "Museum Transportasi".

Menurut Basuki, upaya tersebut akan mengingatkan orang tentang Hari Ulangtahun Ke-488 Kota Jakarta. "Terima kasih kepada KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) dan VIAeight di dalam HUT DKI. Mereka berpartisipasi merancang (tematik) museum transportasi dalam sebuah gerbong. Saya kira ini pertisipasi yang harus kita hargai," ujar dia di Stasiun Gondangdia, Minggu (21/6/2015).

Menurut dia, banyak sekali (yang beranggapan) seolah-olah HUT Jakarta tidak bergaung. Maka, banyak pula yang tidak menyadari kapan pastinya HUT DKI Jakarta. "Seolah-olah ini kok adem ayem saja dan enggak kerasa. Nah, dengan naik (KRL berdekorasi) ini kan orang jadi tahu, 'Oh Jakarta lagi ulang tahun'," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Selain itu, kata Basuki, penumpang juga bisa mengikuti perkembangan transportasi. Sebab, dalam satu gerbong KRL tersebut ada dekorasi yang menyerupai suasana di dalam museum.

Di dalam gerbong tersebut, tampak foto-foto transformasi Kota Jakarta dari era 90-an sampai dengan 2015. Foto perkembangan moda transportasi massal juga melengkapi koleksi foto dalam gerbong tersebut.

Sementara itu bagian atap KRL, terdapat tulisan-tulisan yang menunjukkan HUT DKI Jakarta jatuh pada 22 Juni 2015. Tulisan tersebut didapat di papan mika berwarna coklat.

Dengan adanya "museum berjalan" tersebut, menurut Basuki, akan semakin banyak orang, terutama generasi muda yang mengerti moda transportasi lawas yang sudah tidak ada di masa kini.

"Mungkin banyak anak zaman sekarang nggak tahu helicak, becak orang masih tahu tapi kalau helicak pasti enggak. Banyak orang juga nggak tahu Jakarta pernah punya trem. Dengan adanya ini kan orang bisa ngelihat bedanya," tutur Basuki.

Dekorasi tersebut akan dipasang di gerbong tersebut selama satu bulan ke depan. Terkait hanya dipasang di satu gerbong, Basuki tidak terlalu mempermasalahkannya. "Namanya juga partisipasi, nanti namanya ngelunjak dong kalau minta semua. Enggak enak, hahaha," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com