Maryani (38), salah seorang warga di sana, mengaku terkejut begitu mengetahui tabung gas mendarat di depan terasnya hingga membuat lantainya jebol. Bahkan, sebelum mendarat di depan rumah, terlebih dahulu tabung sepanjang 80 cm dan berdiameter 40 cm tersebut menghantam kanopi miliknya hingga ambruk.
"Saya sedang shalat ashar lalu terkejut mendengar dentuman itu. Shalat saya jadi tidak khusyuk karena dikira ada bom meledak," ujar Maryani pada Sabtu (27/6/2015) siang.
Maryani mengaku, awalnya ia tidak mengetahui tabung gas tersebut milik tukang balon, Muhammad Sidik (40), yang tinggal di belakang rumahnya sejauh 20 meter. Karena beberapa saat kejadian, tidak ada orang di lokasi.
Belakangan, dia baru mengetahui asal tabung itu ketika Hardi (25), anak buah Sidik, tiba ke lokasi. Kepada warga, Hardi mengaku tabung gas itu milik bosnya yang tak sengaja terpental saat mereka hendak mengisi balon dengan gas tersebut.
Akibat kejadian ini, kanopi milik Suryono (40) dan Maryani (38) rusak parah. Bahkan, lantai teras depan rumahnya jebol hingga menembus ke saluran air di bawahnya. Meski demikian, tidak ada korban luka dan jiwa dalam insiden ini.
Maryani tak bisa membayangkan bila ada warga atau anaknya tertimpa tabung yang terbuat dari besi itu. Pasalnya, tabung itu terjatuh di antara bangunan bengkel sepeda miliknya dan rumahnya.
"Untungnya bengkel ini sedang tutup karena anak buah suami saya sedang pulang kampung. Mungkin kalau bengkel ini buka, bisa saja kena warga atau pelanggan bengkel," katanya.
Maryani pun berharap, pihak yang bersangkutan bertanggung jawab dari insiden ini dengan memperbaiki kanopi dan lantai teras rumahnya yang jebol.
Sementara itu, Hardi mengaku terkejut saat tabung gas milik bosnya terbang layaknya roket. Hardi menjelaskan, saat kejadian, ia hendak mengisi balon dengan tabung gas tersebut. Namun, saat keran tabung dibuka, seketika tabungnya melayang hingga sejauh 20 meter. "Pas tabungnya terbang, saya langsung lari karena takut meledak," kata Hardi.
Selama dua tahun jadi tukang balon, ini merupakan hal yang pertama dialami Hardi. Dia pun mengaku bingung mengapa tabung gas tersebut bisa terbang. Saat mengisi tabung itu, Hardi tidak didampingi oleh Sidik karena saat itu Sidik tengah berkeliling menjajakan balon dagangannya.
"Saya baru-baru ini saja ngisi balon pakai gas, biasanya hanya menjual dari bos, tapi sebelumnya sudah diajari dan diingatkan untuk berhati-hati," kata Hardi.