"Sementara dari keterangan dia (F) tidak ada kaitannya dengan tanah tersebut. Itu masalah pribadi. Ada dua orang pelaku yang punya masalah pribadi dengan korban," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo di Tangerang, Minggu (28/6/2015).
F menuturkan, korban dibawa ke lahan yang dia jaga oleh tiga pelaku. Antara korban dan kelima pelaku saling berbincang satu sama lain saat pertama kali datang. "Menurut keterangan pelaku, dia datang bawanya baik-baik. (mereka) sempat bercanda dan segala macam," ucap Sutarmo.
Sutarmo menduga para tersangka sengaja mengajak korban. Sehingga bisa dianiaya dengan mudah. Sementara itu, F juga mengaku tidak mengenal korban. Dia hanya penjaga lahan sengketa tersebut.
"Menurut keterangan yang sudah ditangkap, dia gak kenal, justru dikenalkan. Karena dia tamu disiapin makan bareng minum," kata Sutarmo.
Belakangan F mengetahui bahwa telah terjadi pembunuhan di tanah yang dijaganya. Ia diberitahu oleh H, rekan kerjanya sebagai penjaga tanah. H pun mengajak F untuk melarikan diri. Alasannya, F juga akan bertanggungjawab atas pembunuhan tersebut karena mayat tersebut ada di atas tanah yang ia jaga.
Berdasarkan keterangan F, saat kejadian pembunuhnya sedang berada di tempat lain. Ia disuruh ke salah satu tempat oleh empat tersangka lainnya. (Baca: Ada Tato Daun di Tubuh Mayat dalam Tong Plastik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.