Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ahok Pilih Erlan Hidayat Jadi Dirut PAM

Kompas.com - 30/06/2015, 09:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) yang baru, Erlan Hidayat, lebih mengerti tentang tata kelola keuangan. Hal itu yang membuat Basuki memilih dia sebagai Dirut PAM yang baru.

"Saya butuh orang yang ngerti keuangan. Karena PAM itu kan gini, kalau yang subsidi, dia nombok, sedangkan yang bisnis, dia untung. Ini ada celahnya. Nah kita butuh orang yang bisa ngitung," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota, Selasa (30/6/2015).

Ahok mengatakan, selama ini masyarakat menengah ke bawah tidak ingin memasang air PAM langsung ke rumah mereka. Sebab, mereka tidak sanggup membayar uang pemasangan.

Ahok pun berpendapat air bisa dijual dengan harga Rp 10 per liter tanpa menghitung biaya pemasangan. Dengan cara itu, masyarakat menengah ke bawah bisa diuntungkan.

Akan tetapi, kata Ahok, perlu orang yang bisa menghitung agar kebijakan tersebut tidak merugikan PAM sendiri. Ahok pun mengatakan akan memantau kinerja Dirut PAM yang baru.

"Kalau sudah dua tahun sampai 2,5 tahun, masih gini juga ya ganti," ujar Ahok.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Sri Widayanto Kaderi dari jabatan Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya.

Pergantian Dirut PAM Jaya dilakukan Senin (29/6/2015) ini pada pukul 09.00 di kantor PAM Jaya, Jakarta Pusat. "Ya lihat saja, (pengelolaan air) gini-gini terus enggak ada kemajuannya 2,5 tahun. Saya suruh pasang ini itu enggak ada kemajuan," kata Basuki di Balai Kota.

Jabatan Dirut PAM Jaya diserahkan kepada Erlan Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) serta Direktur Keuangan PT MRT Jakarta.

Ahok, sapaan Basuki, berharap Erlan bisa membawa PAM Jaya lebih baik lagi. Terlebih lagi, lanjut dia, Erlan terkenal sebagai profesional yang berkompeten dalam bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com