Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbong KRL Bekas Jepang Diyakini Bisa Beroperasi sampai 25 Tahun Lagi

Kompas.com - 02/07/2015, 14:52 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini tepat tiga dekade usia 120 gerbong kereta rel listrik (KRL) milik Japan Railway (JR) East yang didatangkan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dari Jepang.

Meski demikian, PT KCJ meyakini gerbong seharga Rp 1 miliar tersebut masih bisa  dioperasikan hingga 20 tahun-25 tahun lagi.

"Masih bisa dioperasikan sekitar 20-25 tahun lagilah. Tergantung maintenance (perawatan). Kalau perawatan bagus, usia penggunaan bisa naik lagi," ujar Direktur Utara (Dirut) PT KCJ, MN Fadhila, Kamis (2/7/2015).

Terkait perawatan, Fadhila meyakini, teknisinya sudah cukup akrab dengan KRL produk Jepang sehingga tidak ada kendala dalam penanganan.

"Teknisi kita juga sudah familiar dengan KRL Jepang. Artinya, setiap ada gerbong yang rusak tidak ada kendala dalam perbaikan. Tiap empat tahun sekali perangkat interior diganti. Mesinnya juga dirawat. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir. Semua gerbong laik jalan kok," kata Fadhila.

Seperti diketahui, dari total 120 gerbong yang dibeli PT KCJ, baru 30 unit yang telah didatangkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (1/7/2015).

Fadhila menjelaskan, proses pengiriman dilakukan bertahap karena kereta yang dipesan oleh KCJ tersebut memang masih dioperasikan di Jepang. "Makanya tidak bisa datangkan seluruhnya karena gerbongnya masih beroperasi di Jepang. Itu saja, kita request (pesan) sejak dua tahun lalu," ujarnya.

Untuk diketahui, PT KCJ membeli gerbong bekas tipe 205 dari PT JR East buatan tahun 1985 sebanyak 120 unit. Pengiriman gerbong dilakukan bertahap, mulai Juli hingga September 2015 mendatang.

Menurut Fadhila, KRL bekas memiliki keunggulan dari segi perawatan dan estimasi tiket. Harga beli kereta yang murah diyakini berimbas pada penekanan harga tiket kereta yang didominasi penumpang dari kelas menegah ke bawah.

Fadhila juga mengatakan, pemenuhan jumlah gerbong dilakukan guna menunjang kuota penumpang yang diklaim terus meningkat setiap tahunnya.

PT KCJ menargetkan 1,2 juta penumpang per hari pada tahun 2019. Hingga saat ini, PT KCJ mengklaim jumlah penumpang mengalami pertumbuhan mencapai 150 persen atau 870.000 per hari sejak tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com