Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Mudik Gratis Sepi Penumpang meskipun Pendaftaran Penuh

Kompas.com - 08/07/2015, 18:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Sembilan bus berwarna merah berjajar rapi di pinggir Jalan Sersan Aswan, Rabu (8/7/2015), tepatnya di samping Lapangan Multiguna, Kota Bekasi.

Bus yang masing-masing berkapasitas 50 penumpang itu merupakan angkutan untuk mudik gratis. Semua peserta mudik gratis sudah duduk rapi di kursi-kursi bus.

Petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi tampak mengecek kehadiran peserta mudik. Setiap orang diberi kaus berwarna kuning dengan tulisan "Mudik Gratis Pemerintah Kota Bekasi".

Ternyata masih banyak kursi kosong di dalam bus tersebut. Hanya setengah dari kapasitas tempat duduk yang terisi penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan hal tersebut karena Dinas Perhubungan tidak mungkin menunggu semua warga hadir.

"Kita kan, kalau ada yang sudah daftar, lalu enggak datang, enggak mungkin kita tunggu satu-satu. Nanti perjalanan malah jadi terlambat," ujar Sopandi di Lapangan Multiguna, Kota Bekasi, Rabu (8/7/2015).

Sebelumnya, Sopandi mengatakan bahwa pendaftaran mudik gratis ini sudah penuh dalam waktu lima hari sejak hari pertama pendaftaran. Program ini, kata Sopandi, juga telah diinformasikan kepada masyarakat melalui media massa serta informasi mulut ke mulut. Selain itu, waktu keberangkatan juga sudah diinformasikan kepada semua peserta.

Meski banyak peserta mudik gratis yang tidak hadir saat hari pelaksanaan, Sopandi mengaku tidak kecewa. Sopandi mengatakan, hal yang paling penting adalah Pemerintah Kota Bekasi telah menyediakan layanan kepada masyarakat yang ingin mudik dengan gratis dan nyaman.

Dia pun merasa tidak boleh mengecewakan peserta yang sudah hadir dengan membatalkan program. "Yang penting sekarang, warga sudah berangkat," ujar Sopandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com