Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monorel Akan Dibatalkan, Mengapa Dimasukkan dalam Perda DPR 2014?

Kompas.com - 10/07/2015, 16:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi D DPRD DKI bidang Pembangunan Mohamad Sanusi menilai, keputusan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama membatalkan proyek monorel boleh saja dilakukan. Akan tetapi, dia mempertanyakan keputusan itu karena monorel sudah tercantum dalam peraturan daerah sebagai moda transportasi massal.

"Sebetulnya ada Perda RDTR 2014 lalu, masih dekat kan. Kalau mau dibatalin, kenapa kemarin dimasukin?" tanya Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jumat (10/7/2015).

Perda yang dimaksud Sanusi adalah Perda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) 2014 yang artinya masih dalam pemerintahan Ahok, sapaan Basuki. Dalam perda tersebut sudah terdapat gambar berisi jalan-jalan yang akan digunakan dalam pembangunan jalur monorel.

Hal itu menunjukkan bahwa proyek ini sebenarnya sudah matang. Dia bingung, Pemerintah Provinsi DKI kini malah membatalkan proyek tersebut.

Sebaliknya, dia mempertanyakan soal proyek light rail transit (LRT) yang kini didukung habis-habisan oleh Ahok. Ahok malah menunjuk langsung PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo dalam proyek LRT tanpa ada proses lelang sebelumnya.

Padahal, kata Sanusi, LRT belum tercantum dalam perda RDTR. "Kok kebalik? LRT yang enggak masuk perda malah dijalanin?" ujar Sanusi.

Pemprov DKI akan membatalkan realisasi pembangunan monorel karena PT Jakarta Monorail tak juga memberikan 15 syarat yang diajukan. Basuki mengaku hanya meneruskan langkah masa pemerintahan Gubernur DKI Fauzi Bowo, yang tidak melanjutkan pembangunan proyek transportasi massal gagasan masa pemerintahan Gubernur DKI Sutiyoso itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com