Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Unsur Kelalaian Kebakaran Pabrik Mandom

Kompas.com - 13/07/2015, 13:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyelidikan penyebab kebakaran di pabrik PT Mandom, Cibitung, Jumat (10/7/2015), terus dilakukan oleh polisi. Salah satu yang diselidiki ialah terkait dengan kemungkinan adanya unsur kelalaian.

"Kita memfokuskan pada penyebab kebakaran. Apabila ada unsur kelalaian, kita akan melakukan penyelidikan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7/2015).

Salah satu fokus pemeriksaan polisi adalah penerapan prosedur operasional standar (SOP) pekerjaan di tempat tersebut. Sebab, kebakaran ini merupakan kecelakaan kerja.

"Tentunya dengan melakukan penyelidikan terhadap pengelolaan manajemen kerja di situ. Mungkin ada alat-alat harus diperbarui, tetapi ternyata tidak. Itu yang akan berujung pada proses unsur-unsur kelalaian," kata Iqbal.

Jika terbukti melakukan kelalaian, pengelola akan dikenakan Pasal 359 dan 360 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Ancaman hukumannya ialah paling lama lima tahun penjara.

Sementara itu, Direktur Factory 1 PT Mandom Indonesia Tugiyono mengatakan, pihaknya menerapkan SOP terkait pengoperasian dan keamanan gas.

Tugiyono mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan instalasi gas sejak mulai operasi hingga berakhir.

Terdapat tim khusus pula yang ditugasi untuk melakukan pemeriksaan instalasi gas. Sampai saat ini, PT Mandom mengklaim tidak menemukan "hal yang tidak baik" pada instalasi gas di perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik itu.

"Sampai saat ini, kami tidak bisa menentukan itu tidak baik (instalasi gas), tetapi kami (sudah) periksa tidak menemukan hal semacam itu," kata Tugiyono dalam jumpa pers di Hotel Mahakam, Jakarta Selatan, Minggu sore.

Menurut dia, tiap pagi, dilakukan pemeriksaan pada sambungan-sambungan aliran gas supaya tidak terjadi kebocoran.

PT Mandom juga memiliki alat detektor untuk antisipasi kebocoran, yang akan membuat alarm bunyi. Namun, ia tak dapat menyebut apakah alarm tersebut bunyi atau tidak ketika kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com