Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD: Memang Betul Itu Suka-suka Ahok

Kompas.com - 13/07/2015, 16:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi A bidang pemerintahan DPRD DKI, Gembong Warsono, mengakui bahwa merombak jajaran pegawai DKI merupakan kewenangan penuh Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Sebagai anggota Dewan, dia tidak menyangkal hal tersebut.

"Memang betul itu suka-suka Ahok. Jadi, kewenangan dia, itu memang betul. Kami enggak menyangkal juga," ujar Gembong di Gedung DPRD, Senin (13/7/2015).

Akan tetapi, kata Gembong, akan lebih baik apabila segala kebijakan dirumuskan bersama-sama, khususnya dengan DPRD yang merupakan mitra kerja Pemerintah Provinsi DKI.

Menurut Gembong, perombakan struktur jabatan DKI memiliki tujuan baik, yakni demi kepentingan rakyat. Basuki dinilai membutuhkan saran dari berbagai pihak untuk mencapai kepuasan masyarakat.

Gembong mengatakan, salah satu pihak yang bisa dimintai saran adalah DPRD. "Kalau kewenangan yang kami miliki, kami share, kan enak. Siapa tahu ada jalan keluar lebih baik. Apa salahnya? Kan yang kita bicarakan menyangkut pelayanan masyarakat. Ahok bicara efektif dan efisien, mungkin itu iya bagi pemda, tetapi belum tentu efektif bagi warga," ujar Gembong.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengkhawatirkan beberapa pihak yang mengkritik kebijakannya dalam mengevaluasi pejabat dalam waktu tiga bulan hingga enam bulan. [Baca: Ahok: Suka-suka Saya Dong Mau Ganti Pejabat Kapan Pun]

Menurut dia, perombakan pegawai negeri sipil (PNS) DKI merupakan hak prerogatif yang dimiliki seorang gubernur.

"Banyak yang kritik saya terlalu cepat ganti pejabat. Suka-suka saya, dong, mau ganti pejabat kapan pun. Kenapa enggak kalau buat mengganti pejabat yang lebih bagus," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com