Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Berhati-hati Tangani Kasus Kekerasan Bayi yang Diduga Disundut Ayahnya

Kompas.com - 22/07/2015, 20:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan belum kunjung memanggil MAR (20) ayah yang diduga menganiaya bayinya, SA. Penanganan kasus itu pun terkesan lambat dibandingkan kasus penganiayaan anak lainnya yang baru-baru ini ditangani oleh penyidik, penganiayaan GT (12) oleh ibu kandungnya, LSR (47).

Namun, menurut ahli psikologi klinis dan forensik dari Asosiasi Psikologi Forensik, Kasandra Putranto, penanganan kasus yang terkesan lambat bukan karena polisi melakukan tebang pilih kasus.

Melainkan, kata dia, karena penyidik lebih berhati-hati menangani kasus kekerasan kepada anak. Sehingga, pelaporan bisa diseleksi lagi. [Baca: Ada Luka Sundut di Kaki Bayi yang Diduga Dianiaya Ayahnya]

"Kehati-hatian dalam mengungkap kasus penganiayaan perlu dilakukan. Sehingga jangan sampai menerima pelaporan palsu," kata Kasandra saat dihubungi, Rabu (22/7/2015).

Kata dia, di Indonesia masih sering terjadi kekerasan terhadap anak. Apalagi dengan berbagai faktor seperti ekonomi dan psikologi.

"Misalnya ketika pasangan suami istri yang belum siap berumah tangga. Saat mereka bertengkar, anaklah yang akan menjadi sasaran," ucapnya.

Sejauh ini penyidik telah memeriksa enam orang saksi terkait kasus ini. Mereka adalah pelapor yang merupakan ibu SA, MI, tante MAR, D, kekasih D, dan dua anak D.

Terkait dugaan kekerasan lainnya misalnya pengalungan senjata tajam di leher SA, Nunu mengatakan pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi.

Sementara itu untuk pemanggilan MAR, Nunu mengaku masih akan melakukan gelar perkara terlebih dulu.

Sebelumnya diketahui, penganiayaan SA terjadi di kediaman orangtunya yakni di kawasan Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (9/7/2015). MI pun melaporkan kejadian itu ke polisi pada Sabtu (11/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com