Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Luka Sundut di Kaki Bayi yang Diduga Dianiaya Ayahnya

Kompas.com - 22/07/2015, 17:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil visum bayi SA yang diduga dianiaya ayahnya MAR (20) belum keluar. Namun, dari pengamatan fisik, polisi mengakui ada luka di kaki bayi perempuan berumur 10 bulanan itu.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Nunu Suparni mengatakan, secara fisik, bayi SA tidak mengalami luka-luka yang parah. Di bagian tubuhnya, hanya ada bekas luka seperti luka sundutan rokok.

"Tidak ada luka-luka. Tetapi kalau bekas sundutan rokok ada satu di kakinya," kata Nunu saat dihubungi, Rabu (22/7/2015).

Namun, Nunu mengatakan, polisi masih menunggu hasil visum et repertum keluar resmi dari Rumah Sakit Fatmawati. [Baca: Kasus Ayah Diduga Sundut Bayinya dengan Rokok, Polisi Periksa 5 Saksi]

Sebab, hasil visum lah yang bisa dijadikan alat bukti untuk menaikkan status terlapor yakni MAR menjadi tersangka. "Masih menunggu hasil visum, belum keluar sampai sekarang," kata dia.

Sementara itu, sejauh ini penyidik telah memeriksa enam orang saksi terkait kasus ini. Mereka adalah pelapor yang merupakan ibu SA, MI, tante MAR, D, kekasih D, dan dua anak D.

Terkait dugaan kekerasan lainnya misalnya pengalungan senjata tajam di leher SA, Nunu mengatakan pihaknya masih mendalami keterangan saksi-saksi.

Sementara itu untuk pemanggilan MAR, Nunu mengaku polisi masih akan melakukan gelar perkara terlebih dulu.

"(Terlapor) akan dipanggil atau tidak, kami akan lakukan gelar dulu. Setelah pemeriksaan saksi-saksk, baru akan kami lakukan gelar," ujar Nunu.

Sebelumnya diketahui, penganiayaan SA terjadi di kediaman orangtunya yakni di kawasan Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (9/7/2015). MI pun melaporkan kejadian itu ke polisi pada Sabtu (11/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Megapolitan
Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Iklan Skincare 'Cerah' Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Iklan Skincare "Cerah" Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Megapolitan
Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com