Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Disegel, Para Penyewa di Tebet Green Menuntut Kepastian

Kompas.com - 24/07/2015, 17:38 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para penyewa toko atau tenant di mal Tebet Green mengaku pasrah dengan penyegelan bangunan empat lantai tersebut. Namun, karena tidak bisa berjualan, mereka meminta pengelola segera memberikan kepastian.

Bayu (35), penyelia salah satu toko minuman di Tebet Green, mengatakan, pihaknya sejauh ini masih belum memperoleh kepastian dari pengelola mal yang diketahui atas nama PT Wahana Cipta Sentosa Sejahtera (WCSS).

Dengan demikian, ia dan para tenant lainnya harus menunggu untuk membuat keputusan. "Mau cabut atau tidak sisa kontrak kita dengan Tebet Green, harus menunggu kepastian itu," kata dia kepada Kompas.com di sekitar Tebet Green, Jumat (24/7/2015).

Menurut dia, bila sisa sewa di Tebet Green masih panjang, maka tenant akan rugi. Sebab, mereka tidak bisa menggunakan sisa waktu untuk berjualan di sana.

"Makanya kalau masih panjang sih enaknya dikembalikan saja uang sewanya. Kalau yang sewanya cuma sebulan seperti tempat saya kerja sih enak, tinggal pindah saja," kata Bayu.

Karyawan lainnya, Syaiful (32), mengatakan, sejauh ini pihak pengelola mal masih menjanjikan bahwa penutupan operasionalisasi mal hanya sementara. Oleh karena itu, pengelola meminta para penyewa untuk bersabar.

"Memang sih dibilangnya (penyegelan) permanen, tetapi manajemen masih menyuruh kami menunggu. Katanya masih mau diurus ke pihak Kostrad supaya bisa dapat izin. Makanya, sepertinya kami masih tunggu dulu kepastiannya," ujar dia.

Sebelumnya, Dinas Tata Ruang DKI menyegel bangunan Tebet Green di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/7/2015). Bangunan tersebut disegel karena tidak memiliki sertifikat layak fungsi (SLF).

Penyegelan dilakukan secara permanen sampai SLF dikeluarkan. Seperti diketahui, mal Tebet Green dikelola oleh PT WCSS. Namun, pihak yang memiliki tanah seluas lebih kurang 3 hektar itu adalah Yayasan Darma Putra Kostrad.

PT WCSS menyewa lahan kepada yayasan tersebut selama 30 tahun, terhitung sejak tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com