Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Tebet Green: Kalau Toko Enggak Punya Cabang, Mati Sudah

Kompas.com - 24/07/2015, 15:49 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para karyawan toko-toko di Mal Tebet Green mengaku kecewa dengan penyegelan bangunan tersebut karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu. Kini, mereka repot memindahkan barang-barang toko secara mendadak.

Sebagian karyawan merasa lega karena pasti dimutasi ke cabang lain toko tempat mereka bekerja. Salah satunya Eki (26), karyawan gerai minuman. Ia dipindahkan ke cabang lain setelah proses pemindahan barang selesai.

"Hari ini memang masih bantu-bantu pindahan, mungkin minggu depan saya dipindahin ke cabang lainnya yang masih kurang orang," ujar pria tersebut, yang baru 7 bulan bekerja di sekitar lokasi Tebet Green, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2015).

Karyawan toko minuman lainnya, Bayu (35), menuturkan, dia dan karyawan toko yang memiliki cabang lainnya masih bisa bernapas lega karena tidak dihentikan dari tempat kerjanya.

Ia merasa beruntung karena hal itu. Ia lantas memikirkan nasib karyawan toko lain yang tidak memiliki cabang. "Kalau yang punya cabang, enak, tinggal pindah. Bagaimana sama yang enggak punya. Mati sudah," ungkap pria berkacamata ini.

Hal tersebut dialami oleh Rachman (28), salah satu sales dari pameran mobil di Tebet Green. Karena pameran hanya berlangsung di Tebet Green, ia pun terpaksa menganggur setelah penyegelan bangunan empat lantai itu.

"Hari ini cuma bantu pindahin barang dan ngecek-ngecek. Setelahnya enggak tahu mau bagaimana, saya masih menunggu keputusan dari pengelola mal," ucap dia.

Sebelumnya, Dinas Tata Ruang DKI Jakarta kembali menyegel bangunan, yakni Tebet Green, di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2015). Bangunan tersebut disegel karena tidak memiliki sertifikat layak fungsi (SLF). Penyegelan dilakukan secara permanen sampai SLF dikeluarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com