Sebagian karyawan merasa lega karena pasti dimutasi ke cabang lain toko tempat mereka bekerja. Salah satunya Eki (26), karyawan gerai minuman. Ia dipindahkan ke cabang lain setelah proses pemindahan barang selesai.
"Hari ini memang masih bantu-bantu pindahan, mungkin minggu depan saya dipindahin ke cabang lainnya yang masih kurang orang," ujar pria tersebut, yang baru 7 bulan bekerja di sekitar lokasi Tebet Green, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Jumat (24/7/2015).
Karyawan toko minuman lainnya, Bayu (35), menuturkan, dia dan karyawan toko yang memiliki cabang lainnya masih bisa bernapas lega karena tidak dihentikan dari tempat kerjanya.
Ia merasa beruntung karena hal itu. Ia lantas memikirkan nasib karyawan toko lain yang tidak memiliki cabang. "Kalau yang punya cabang, enak, tinggal pindah. Bagaimana sama yang enggak punya. Mati sudah," ungkap pria berkacamata ini.
Hal tersebut dialami oleh Rachman (28), salah satu sales dari pameran mobil di Tebet Green. Karena pameran hanya berlangsung di Tebet Green, ia pun terpaksa menganggur setelah penyegelan bangunan empat lantai itu.
"Hari ini cuma bantu pindahin barang dan ngecek-ngecek. Setelahnya enggak tahu mau bagaimana, saya masih menunggu keputusan dari pengelola mal," ucap dia.
Sebelumnya, Dinas Tata Ruang DKI Jakarta kembali menyegel bangunan, yakni Tebet Green, di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2015). Bangunan tersebut disegel karena tidak memiliki sertifikat layak fungsi (SLF). Penyegelan dilakukan secara permanen sampai SLF dikeluarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.