Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Basuki berencana membicarakan hal itu dengan pihak Polda Metro Jaya pada Rabu (29/7/2015). [Baca: Kapolda Metro: Go-Jek dan Ojek Pangkalan Beda Segmen Penumpang]
"Saya mau ke polisi dan berbicara penegakan hukum. Saya sudah sepakat dengan Pak Tito (Kapolda Metro Irjen Pol Tito Karnavian) untuk sangat keras menegakkan aturan di Ibu Kota," kata Basuki di Parkir Timur Senayan, Senin (27/7/2015).
Basuki mengimbau para tukang ojek konvensional untuk masuk ke layanan aplikasi seperti Go-Jek atau Grab Bike jika mereka merasa pendapatan berkurang sejak ada teknologi tersebut. Dengan demikian, kesejahteraan tukang ojek lebih baik lagi.
Ojek itu sendiri, kata dia, akan menjadi feeder yang tersambung dengan bus-bus milik DKI. Misalnya, mereka akan mengambil penumpang dari permukiman warga.
"Kalau kamu mangkal-mangkal saja ya bakal susah karena ke depannya bus kami makin baik. Kalau makin baik, bayarnya rupiah kilometer, nanti ada tiket harian, mingguan, bulanan, tahunan. Nanti pasti meringankan beban orang," kata Basuki.
Sebelumnya diberitakan, Istiqomah, pengendara Go-Jek wanita melaporkan perkara penganiayaan ringan yang dilakukan BB (tukang ojek konvensional) kepada Polsek Pancoran. [Baca: Sempat Adu Mulut, Pengendara Go-Jek Wanita Ini Dipukuli Tukang Ojek Pangkalan]
BB memukul Istiqomah karena menyangka Istiqomah merebut calon penumpangnya. Namun, pada akhirnya, insiden tersebut diselesaikan melalui jalan damai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.