Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hati-hati, Pak! Bagian Situ Jangan Dihancurkan!"

Kompas.com - 28/07/2015, 13:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Selasa (28/7/2015) pagi, Mambo (50) tampak gusar. Ia mengamati aksi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang tengah menghancurkan bangunan tempat tinggalnya.

Sesekali ia berteriak kepada petugas untuk berhati-hati dalam menghancurkan bangunan dua lantai itu. Ia tidak ingin bangunan yang sudah puluhan tahun ia tempati tersebut hancur total.

"Hati-hati, Pak! Bagian situ jangan dihancurkan!" serunya kepada anggota Satpol PP, di lokasi penertiban, Jalan Jembatan Merah, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

Pria tiga anak ini mengakui bangunan rumahnya menyalahi aturan. Meskipun membangun di lahan berizin, ia memperpanjang bangunannya hingga di atas saluran air. Sehingga bangunan rumahnya sebagian dibangun di tanah berizin dan ada pula yang tidak.

Bangunan yang dibangun di atas saluran air dimanfaatkan Mambo untuk membuat toko kelontong. Petugas Satpol PP pun menghancurkan bangunan toko Mambo.

Namun, proses penghancuran itu tidak berjalan terlalu mulus sebab bangunan rumah Mambo juga ikut rusak.

"Saya pikir cuma bangunan depannya saja yang dihancurin. Ini rumah saya ikut hancur," ungkap Mambo kepada Kompas.com.

Ia hanya bisa pasrah melihat bangunan rumahnya yang rusak. Ia berharap bisa segera merapikannya. "Bahaya juga kan kalau terbuka begini, kalau ada maling masuk, bagaimana? Apa mereka mau tanggung jawab?" kata pria ini.

Untuk diketahui, hari ini, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menertibkan ratusan bangunan di Jalan Jembatan Lima, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan.

Penertiban bangunan dilakukan karena sedimen di saluran air sudah tinggi. Sampah pun banyak memenuhi saluran air tempat dibangunnya bangunan-bangunan liar itu. Sehingga, berpotensi menyebabkan banjir saat musim penghujan tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com