Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma Dapat Kupon Antrean, Ribuan Calon Pendaftar Ojek Kecewa

Kompas.com - 12/08/2015, 16:09 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan calon pendaftar ojek berbasis aplikasi, Grab Bike, di ajang Grab Bike Kingdom di Lapangan Parkir Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno, kecewa. Sebab, mereka terpaksa pulang tanpa dapat melakukan registrasi karena belum melakukan pendaftaran awal sebelumnya.

"Kita enggak tahu kalau ada pendaftaran awal. Kirain langsung daftar di sini. Enggak tahunya sudah dibatesin buat yang mudah daftar," kata Supardi (35), Rabu (12/8/2015).

Pengojek pangkalan tersebut mengaku kecewa karena tidak dapat mendaftar meski sudah datang ke lokasi Grab Bike Kingdom. Menurut lelaki yang akrab disapa Pardi itu, dia mendapat informasi dari temannya terkait perekrutan pengemudi Grab Bike secara massal.

"Soalnya saya enggak tahu harus daftar di mana. Jadi, pas teman saya bilang ada pendaftaran gede-gedean di GBK, saya datang saja," tuturnya. (Baca: Ini yang Membuat Pengojek Basis Aplikasi Bisa Raup Puluhan Juta Rupiah)

Sementara itu, calon pendaftar lainnya, Iqbal (26), sudah tahu jika di GBK hanya menerima pendaftar yang sudah mendaftar di kantor pusat Grab Bike sehingga dia membawa serta sejumlah dokumen yang dibutuhkan.

"Saya bawa saja surat nikah, akta, atau surat kelengkapan lain buat jaminan. Kalau bisa, ya syukur," kata alumnus salah satu universitas negeri di Jakarta tersebut. (Baca: Antre Jadi Pengojek dari Pukul 07.00, Sudah Dapat Nomor 1.000)

Calon pengojek Grab Bike lain, Diro (43), bersyukur sudah mendaftar lebih dulu di kantor pusat. Dengan demikian, pengojek di pangkalan Stasiun Senen itu bisa mengikuti tahap registrasi bersama 2.499 calon pengojek lainnya yang difasilitasi hari ini.

"Kemarin sih sudah daftar, sekitar sebulan lalu. Diajakin teman daftar, soalnya nanti daftar ulang di GBK enggak terima pendaftaran langsung," ujarnya. (Baca: Kumpulkan Rp 40 Juta, Pengojek Ini Beli Dua Ekor Sapi)

Ditemui terpisah, Marketing Eksekutif Grab Bike, Tony Alexander, mengatakan bahwa calon pendaftar yang belum terlayani tetap diberikan kupon antrean.

Namun, mereka baru bisa mendaftar ulang setelah melengkapi sejumlah persyaratan yang diberikan.

"Untuk hari ini, khusus buat pendaftar online, kita persilakan registrasi. Jumlahnya ada 2.500 orang. Mereka sudah melalui tahapan screening sejak sebulan lalu," kata Tony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com