Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: "Little-little to Me, Salary No Up-up"

Kompas.com - 12/08/2015, 16:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta para finalis Abang None untuk dapat mengetahui seluk beluk Jakarta. Oleh karena itu, ia meminta Abang None tidak hanya ditempatkan berdiri di depan pintu dan menerima tamu.

Jika demikian, maka kualitas yang dimiliki Abang None tidak dapat disalurkan. Basuki mengimbau Abang None dapat menemani tamu asing ataupun duta besar ketika ada acara kenegaraan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Sebab, mereka rata-rata memiliki kemampuan berbahasa asing dengan baik.

"Tamu-tamu asing itu jangan dibiarkan bengong. Kalau saya suruh PNS (pegawai negeri sipil) atau pejabat buat temani tamu asing, mereka itu kadang-kadang enggak berani karena kesulitan dalam bahasa Inggris juga. Kalaupun berani, nanti dia malah bilang ke tamu asing 'little little to me, but salary no up up' (sedikit sedikit suruh saya, tetapi gaji tidak naik-naik)," kata Basuki disambut gelak tawa para tamu undangan, saat menerima para finalis Abang None 2015, di Balai Kota, Rabu (12/8/2015). 

Tidak hanya pariwisata, Abang None juga harus mengetahui program 5 T (lima tertib) yang digalakkan Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

Untuk tertib hunian, Basuki ingin para finalis Abang None menyosialisasikan program Pemprov DKI di rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Tahun depan, Pemprov DKI terus menambah bus wisata gratis.

Nantinya, Abang None bisa diberdayakan di bus tersebut dan menyosialisasikan program-program DKI kepada penumpang.

"Kami juga akan membangun pusat komando atau showroom Jakarta Smart City. Abang None bisa bertugas di sana. Saya ingin pada Sabtu Minggu, Balai Kota dibuka untuk umum, untuk turis. Abang None bisa arahkan pengunjung melihat-lihat Jakarta dalam hal teknologi," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Selain program 5T, program lain yang harus diketahui Abang None adalah program Jakarta Smart City, Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan lain-lain.

"Mungkin Abang None perlu juga magang di Badan PTSP untuk belajar bagaimana melayani masyarakat. Belajar bagaimana mengurus perizinan dan menjadi calo dalam tanda kutip, bagi warga DKI," kata Basuki. 

Pada akhir sambutan panjang lebarnya, Basuki sempat menyindir Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.

"Ya sudah, saya langsung tutup saja sambutannya. Saya tidak mau lama-lama, saya khawatir Pak Anas tertidur nanti," kata Basuki yang kembali mengundang gelak tawa para tamu undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com