"Air itu enggak ada, benar-benar enggak ada air. Mau gosok gigi disuruh mama pakai air minum saja," kata Hendi saat dikunjungi Kompas.com, Jumat (14/8/2015).
Hendi sempat menolak berangkat ke sekolah karena malu. Akhirnya, Ibu Hendi memintanya membersihkan diri dengan kain basah tanpa menggunakan sabun. Menurut ibunya, cara itu bisa menghilangkan kuman-kuman. Kebiasaan itu berlangsung sampai keesokan harinya, Selasa (11/8/2015).
Kompleks di perumahan tempat Hendi berada sangat tergantung dengan suplai air dari PAM setempat. Tidak ada yang menggunakan air tanah atau air sumur. Pada Kamis (13/8/2015), baru ada air yang mengalir ke kompleks perumahan tersebut. Namun, kualitas air di sana masih buruk. Air yang keluar kotor berwarna coklat pekat. Air bercampur dengan lumpur sehingga banyak kotoran yang mengendap di dasar bak usai diisi dengan air.
Saat itu, Hendi sempat dilarang untuk pakai air kotor tersebut. Namun, dia tetap pakai untuk cuci tangan dan cuci kaki. Tidak beberapa lama, kulit tangan dan kaki Hendi langsung gatal-gatal.
"Enggak mau pakai air itu lagi, gatal-gatalnya sampai malam enggak hilang-hilang," tutur Hendi.
Pagi tadi pun, walaupun sudah ada air mengalir, Hendi terpaksa masih lap badan. Hampir seminggu ini, Hendi sekeluarga tidak mandi pagi. Kebutuhan mandi mereka hanya dilakukan sore menjelang malam hari dengan menuju rumah saudara mereka yang berada di Cengkareng, Jakarta Barat.
Kekeringan di wilayah Tangerang Raya diakibatkan kerusakan pada salah satu pintu, yakni pintu nomor enam, pada Bendung Pasar Baru atau yang lebih dikenal dengan nama Pintu Air 10, sejak akhir Juli 2015. Kerusakan tidak ditangani dengan baik sehingga pintu nomor enam jebol, yang mengakibatkan stok air di Sungai Cisadane berkurang drastis.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Taufik Syahzaeni mengungkapkan, pihaknya beserta Kementerian Pekerjaan Umum masih menunggu komponen yang akan digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada pintu nomor enam tersebut. Komponen yang dimaksud adalah roda-roda untuk menggerakkan pintu.
"Semua komponen itu dirakit di Tegal. Hari ini baru dikirim. Kalau lancar, komponen itu bisa tiba di Tangerang akhir pekan ini," tutur Taufik secara terpisah.