Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengungkapkan penyelidikan itu ditangani oleh Polres Jakarta Timur. Sebab ada kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut.
"Sekali lagi, apakah Eko ini adalah pelaku pelemparan kepada petugas dan kemudian petugas melakukan penangkapan dan dia melakukan perlawanan kemudian dia dilimpuhkan. Ataukah dia orang yang lewat terus dipukulin dan terjadi kekerasan eksesif oleh oknum aparat, ini lagi diselidiki," kata Tito, seusai bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Selasa (25/8/2015).
Tito menambahkan, jika memang Eko terbukti memukul aparat terlebih dahulu, aparat dilegalkan untuk membela diri.
Ia menjelaskan, di dunia kepolisian ada standar operasional prosedur (SOP) bagi aparat untuk mencegah kericuhan di lapangan. Pertama, dengan langkah preventif (pencegahan). Jika langkah tersebut tidak berhasil dilaksanakan, maka aparat bakal berupaya represif.
"Penggunaan kekerasan oleh polisi karena memang dilegitimasi oleh undang-undang. Tidak ada istilah zero persen kekerasan. Kekerasan bisa digunakan karena memang negara menghendaki dan masyarakat menghendaki, tapi itu dikerjakan oleh polisi yang dianggap sudah terlatih," kata Tito.
"Makanya kami akan cek, apakah ini pelaku pelemparan yang kemudian dilumpuhkan, dan dia merlakukan perlawanan. Otomatis kalau terjadi kekerasan saat itu, legal," lanjut Tito.
Polda Metro Jaya sudah menjenguk Eko di Rumah Sakit (RS) Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. Kedokteran Polda Metro Jaya secara intensif memberi dukungan serta pengawasan.
Sebelumnya diketahui Eko diduga menjadi korban salah tangkap personel Satpol PP. Eko bukan warga Kampung Pulo. Ia adalah warga Gang Banten VIII RT 04 RW 05, Kelurahan Balimester, Jatinegara.
Saat kericuhan terjadi, ia kebetulan melintas di Jalan Jatinegara Barat untuk menjemput pulang adiknya yang bersekolah di SD dekat kawasan tersebut.
Karena dianggap sebagai salah satu provokator, ia pun dikeroyok petugas satpol PP yang akan menggusur kawasan tersebut. Hingga kini, Eko masih terbaring di RS Saint Carolus, Salemba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.