Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Pejabat Jangan Mau Dijadikan Mesin ATM oleh LSM

Kompas.com - 27/08/2015, 19:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI untuk tidak takut pada lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan "wartawan" yang kerap memeras.

Ia meminta pejabat SKPD DKI untuk berani melaporkan tindak pemerasan tersebut kepada kepolisian serta kejaksaan. 

"Sekarang ada jaksa dan polisi juga. Kalau ada LSM yang nekan-nekan, lapor saja. Akan tetapi, kalau sampai sekarang (PNS DKI) masih nyolong, ya memang pantas (diganggu LSM)," kata Basuki saat pengarahan Gubernur tentang percepatan serapan APBD 2015, di Ruang Pola Blok G, Balai Kota, Kamis (27/8/2015). 

Terkait permasalahan ini, dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo juga sepakat untuk menindak tegas para LSM serta "wartawan" yang kerap memeras SKPD.

Meskipun demikian, LSM serta "wartawan" itu bisa menjadi auditor gratis bagi dirinya. Sebab, bisa saja informasi yang diberikan oknum LSM dan "wartawan" itu benar serta dapat dipertanggungjawabkan.

"Kalau ada (PNS) yang seperti itu, hati-hati, karena bisa dimiskinkan, jangan cuma dihukum mati. Keenakan kalau (dihukum mati), langsung masuk surga, keluarganya kaya raya. Saya mau lihat keluarganya jatuh miskin dan susah. Jadi, saya minta jangan mau dijadikan mesin ATM terus. Kalau masih nyolong, presidennya marah," kata Basuki. 

Pria yang akrab disapa Ahok itu menegaskan, dalam memimpin birokrat di Pemprov DKI, ia akan bersikap tegas.

"Makanya, pokoknya LSM mana saja yang meras, rekam, sikat, kita kerjain. Hidup mereka tuh cuma dari meres-meres orang saja. Enggak ada alasan takut dengan mereka," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com