Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 September, Kapolda Metro Imbau Buruh Unjuk Rasa di Monas

Kompas.com - 29/08/2015, 15:10 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengimbau serikat buruh yang akan berunjuk rasa pada Selasa 1 September pekan mendatang untuk melakukan aksinya di satu tempat saja. Banyaknya peserta yang akan berunjuk rasa pada hari kerja dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas masyarakat.

"Saran kami, laksanakan saja di titik silang Monas, apalagi pemerintah sudah mengakomodasi untuk menerima penyampaian pendapat. Lakukan di satu tempat," kata Tito kepada wartawan seusai melakukan rapat koordinasi dengan para perwakilan serikat buruh di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).  Baca: Unjuk Rasa 1 September, Pimpinan Buruh Siang Ini Datangi Polda Metro Jaya.

Rencananya, ribuan buruh akan berunjuk rasa dengan berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara. Mereka menuntut pemerintah segera melakukan langkah guna mengatasi persoalan ekonomi di Indonesia. Pelemahan ekonomi global dikhawatirkan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para buruh.  Baca: Unjuk Rasa 1 September, Ribuan Buruh Jalan Kaki ke Istana Negara.

Rapat koordinasi dihadiri sejumlah lembaga, seperti perwakilan Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Kesehatan, perwakilan BPJS, hingga perwakilan dari Komisi IX DPR RI yang membawahi masalah ketenagakerjaan. Menurut Tito, lembaga-lembaga itu sengaja diundang untuk mendengar aspirasi para buruh.

"Kita mengakomodasi teman-teman pekerja untuk menyuarakan aspirasinya. Dari hasil diskusi, ada beberapa permasalahan yang sudah terakomodasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan ada juga yang belum terakomodasi karena stakeholder yang lain tidak hadir dalam diskusi hari ini," kata Tito.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengapresiasi usulan Tito Karnavian. Ia mengatakan akan membicarakan usulan itu kepada sejumlah organisasi serikat buruh.  

"Tentu imbauan Kapolda akan kami pertimbangkan untuk tidak mengganggu yang lain. Sampai hari ini, rencana itu belum berubah karena kami ingin menyampaikan aspirasi seluruh rakyat tidak hanya buruh, mengenai pelemahan rupiah yang berakibat pada PHK besar-besaran," sebut Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com