Salah seorang kerabat Hasani, Ibrahim (47), menjelaskan, peristiwa tersebut pukul 20.00 WIB. Hasani ditemukan tergeletak tak bernyawa oleh keponakannya.
"Yang melihat pertama kali korban sudah tidak bernyawa itu Setianingsih (keponakan korban)," kata Ibrahim di kediaman Hasani, Jumat (4/9/2015) malam.
Menurut Ibrahim, ketika itu, Setianingsih hendak memanggil Hasani karena warung tempat usahanya ada pembeli. Setianingsih lalu masuk ke dalam rumah mencari Hasani.
"Enggak lama, tahu-tahu Setianingsih langsung teriak histeris ketakutan karena Hasani sudah meninggal," katanya.
Mengetahui hal itu, warga sekitar dan kerabat Hasani langsung berhamburan. Ibrahim menduga Hasani tewas karena menjadi korban perampokan. "Kami menduga korban dirampok tapi belum tahu juga apa aja yang hilang diambil," ujar Ibrahim.
Analisa itu muncul karena ada beberapa anak di sekitar lokasi yang melihat dua orang melompat dari arah belakang rumah Hasani. Selain itu juga terlihat bekas pecahan tembok akibat di injak para pelaku.
"Tadi ada anak kecil yang melihat, katanya ada dua orang yang kabur ke arah Pasar Minggu dari rumah korban," katanya.
Guna kepentingan pemeriksaan, jasad Hasani langsung dibawa ke RS Polri untuk diotopsi. Kasus pembunuhan tersebut selanjutnya ditangani Polsek Kramatjati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.