Menurut Taufik, setiap tahunnya Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana sekitar Rp 7 Miliar khusus untuk sekolah tersebut. Mengacu pada dana tersebut, ia menilai Pemprov DKI harusnya sanggup membangun sekolah yang sama di tiap wilayah, bahkan hingga tingkat SMP.
"Dengan anggaran yang lebih besar, DKI harusnya bisa bangun di lima wilayah, bahkan dari mulai tingkat SMP," ujar dia Kompas.com, Sabtu (12/9/2015).
Menurut Taufik, perlunya Pemprov DKI membangun sekolah seperti SMA Mandara disebabkan sampai saat ini belum ditemukan sekolah dengan konsep yang sama di Jakarta.
"Di Jakarta memang banyak sekolah elite yang siswanya pintar-pintar, tapi kan anak-anak orang kaya," ujar dia.
Taufik menilai pengalokasian anggaran untuk sekolah seperti yang dipaparkannya itu berbeda dari program Kartu Jakarta Pintar. Sebab, kata dia, program KJP hanya khusus membantu siswa tidak mampu, namun tidak khusus mempersiapkannya bersaing di perguruan tinggi elite.
Hal tersebut ia nilai berbeda dari lulusan SMA Mandara yang disebutnya telah banyak yang berhasil mendapatkan beasiswa di luar negeri, di antaranya ada yang ke Jepang dan Sorbonne, Prancis.
"Jadi, anak-anak tidak mampu tidak sekedar dikasih beasiswa, tapi digembleng selama tiga tahun di asrama. Mereka ditempa dengan kurikulum yang bagus," ucap Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.