Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Digoda Bos Properti

Kompas.com - 15/09/2015, 14:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku banyak mengenal pengusaha-pengusaha, termasuk bos-bos properti. Tidak sedikit di antara mereka yang berupaya menyogok Basuki.

"Kalau saya mau sombong sedikit, saya punya teman bos-bos properti yang gede-gede," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (15/9/2015).  

Meski begitu, dia mengaku tak pernah menerima satu sen pun uang suap dari bos properti mana pun. Hal itu diakui oleh bos properti kawan Basuki saat bertemu Presiden Joko Widodo.

Kepada Jokowi, bos properti teman Basuki itu memberi pernyataan mendukung Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Dia (teman Basuki) bilang begini, 'Saya bilang ke Pak Jokowi kenapa dukung sekali Gubernur DKI karena Gubernur mau 'tilep' Rp 2 triliun mah gampang, dari bos properti juga dapat. Tetapi, dia enggak tilep satu sen pun,'" kata Basuki menceritakan perbincangannya dengan salah seorang bos properti temannya.

Upaya suap, kata Basuki, telah diterimanya sejak menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Bahkan, saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, Basuki mengaku pernah ditawari suap senilai Rp 10 miliar untuk satu kasus, tiga kasus Rp 30 miliar, dan berlaku kelipatan. Penawaran itu sebagai uang tutup mulut dan tidak untuk membantu kelancaran kepentingan pengusaha tertentu. 

"Dia bilang, 'Si Ahok (Basuki) enggak usah bantu kita, yang penting enggak usah banyak ngomong saja pas rapat.' Lumayan kan Rp 30 miliar buat Ahok yang orang kampung," kata Basuki lagi.  

Kemudian, Basuki bertemu pengusaha yang berupaya menyuapnya di sebuah acara pernikahan. Basuki langsung menanyakan alasan suap tersebut kepada pengusaha itu. Sang pengusaha pun terkejut mendengar ucapan Basuki. 

"Dia bilang, 'Lu emang gila lu.' Gue jawab aja, 'Gue emang gila.' Memang semua orang ada harganya dan saya bisa disogok seharga nyawa kamu. Langsung dia enggak enak dan habis itu dia musuhin saya. Kalau mau jaga wibawa, di hadapan orang kaya sekalipun, tidak terima suap," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com