Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kenapa Enggak Bilang Program Magang Saya buat 2019?

Kompas.com - 29/09/2015, 08:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah bahwa program perekrutan magang di Balai Kota merupakan salah satu caranya untuk menarik dukungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

Basuki menjelaskan, anak-anak muda yang mengikuti program magangnya berasal dari seluruh Indonesia, tidak hanya dari Jakarta. 

"Kenapa enggak bilang magang ini buat (Pilpres) 2019? Iya kan? Ngapain cuma pilkada? Kan mereka dari seluruh Indonesia?" kata Basuki, di Balai Kota, Senin (28/9/2015). 

Menurut dia, perekrutan magang itu untuk menghilangkan stigma negatif politisi atau pejabat yang korupsi di mata anak-anak muda. 

Di sisi lain, Basuki mengaku tidak mengajak PNS DKI mengikuti program magangnya. Sebab, anak-anak muda yang magang di Balai Kota akan didorong untuk menjadi politisi yang baik.

Sebelumnya, CPNS melakukan magang di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) dan mereka memang berniat menjadi PNS, bukan politisi. 

Di Indonesia, kata Basuki, ada tiga unsur yang membangun bangsa, yakni politisi, TNI/Polri, dan PNS. "Anak-anak yang magang di Balai Kota juga tidak dapat gaji. Saya hanya kasih bantuan transportasi dari uang operasional saya," kata Basuki.

Program magang ini akan berjalan selama 10 pekan mulai dari 5 Oktober sampai 11 Desember 2015. [Baca: Ahok Rekrut Anak-anak Muda Magang di Balai Kota]

Persyaratan mengikuti program magang di Balai Kota dengan mengirimkan curriculum vitae maksimal dua lembar, surat lamaran, transkrip nilai, dan surat rekomendasi dari pimpinan lembaga atau perguruan tinggi.

Calon peserta magang juga harus melampirkan esai sepanjang 500 kata yang mengulas motivasi mengikuti program, rekomendasi kebijakan, atau pembahasan program unggulan DKI.

Sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik khawatir akan ada orang yang berpikiran buruk terhadap program magang yang dibuat oleh Basuki. [Baca: Taufik Khawatir Ada yang Curiga dengan Program Magang di Kantor Ahok]

Misalnya, kata Taufik, pegawai magang justru dijadikan alat Basuki untuk kepentingan Pilkada DKI 2017. "Bisa saja orang berpikiran ke situ kan. Bisa saja lho," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com