Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anak-anak Harus Dididik Baik di RPTRA

Kompas.com - 30/09/2015, 13:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan anak-anak harus dididik dengan baik di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Sebab, lanjut dia, banyak RPTRA yang baru dibangun telah dipenuhi oleh sampah. 

"Anak-anak ini mesti dididik dan BPMPKB (Badan Pemberdayaan Manusia Perempuan dan Keluarga Berencana) harus dibagi tugasnya nih. Enggak mungkin anak-anak main di jalan dan saya minta semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah) konsentrasi pikirkan itu," kata Basuki dalam sambutannya di Seminar Jakartaku Layak Anak, di Balai Kota, Rabu (30/9/2015). 

Basuki juga meminta RPTRA bisa menjadi lokasi tepat agar anak-anak memiliki bekal rohani. Oleh karena itu di sana juga dilengkapi dengan pengajian dan sarana ibadah.

Basuki menginginkan RPTRA menjadi tempat berkumpulnya keluarga. Para petugas serta warga yang suka berkumpul di RPTRA, diharapkan Basuki bisa mengetahui keluarga mana saja di lingkungan itu yang tidak sehat atau membutuhkan bantuan.

Pengurus RT/RW juga harus mengetahui persis keluarga mana saja yang sakit dan tidak mampu. Dengan demikian, Pemprov DKI dapat mengirim dokter keliling.

"RPTRA harus jadi pusat masyarakat berkumpul di tengah kota. Mesti kita pikirkan, jangan sampai Jakarta kota besar dengan makanan banyak dan orang pintar melimpah, tetapi tidak ada yang peduli," kata Basuki.

Pembangunan RPTRA itu merupakan satu langkah untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Ia menargetkan menambah sebanyak 54 RPTRA dari enam yang sudah ada.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, dari 31 indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan untuk kota layak anak, 70 hingga 80 persen di antaranya selesai di RPTRA.

"Sisanya kami bisa lakukan di PAUD, Posyandu, dan aktivitas di RT/RW. Kami tinggal undang masyarakat untuk partisipasi secara aktif, karena kehadiran orang dewasa dibutuhkan," kata Tuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com