Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Justru Siap-siap Kalah...

Kompas.com - 30/09/2015, 21:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengaku tidak pernah yakin akan menang dalam pertarungan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Justru sebaliknya, Basuki selalu siap kalah.

Hal tersebut disebabkan banyak kepala daerah serta tokoh potensial yang akan maju untuk mencalonkan diri sebagai gubernur DKI. "Saya justru siap-siap kalah. Kalau saya kalah harus seperti apa (Jakarta)?" kata Basuki di Balai Kota, Rabu (30/9/2015). 

Jika kalah, Basuki telah mempersiapkan banyak hal sebelum meninggalkan Jakarta. Basuki memastikan akan ada badan usaha milik daerah (BUMD) DKI yang melantai di bursa efek (go public).

Contoh perusahaan BUMD yang digenjotnya untuk segera go public adalah PT Jakarta Propertindo. Dengan demikian, seorang gubernur tidak akan bisa mengganggu kinerja BUMD tersebut. Kemudian, Basuki juga menegakkan sistem transparansi data.

"Jadi, di mana ada pernyataan saya yakin menang? Saya justru bersiap-siap supaya sampai Oktober 2017, kalau saya tinggalin tempat ini pun transparansi sudah tidak bisa ditahan lagi. Jadi, ada sebuah model gubernur itu harusnya seperti apa gitu loh," kata Basuki.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik meminta Ahok (panggilan Basuki) untuk tidak yakin menang pada Pilkada DKI 2017.

Hal ini menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menguntungkan Basuki untuk maju melalui jalur independen.

Menurut Taufik, Basuki sulit mendapat dukungan karena tersangkut kasus pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.  

"Partai politik tidak mempermasalahkan soal putusan MK. Pemikiran Ahok pasti menang itu keliru. Jangan seolah-olah Ahok pasti menang. Enggak, Ahok enggak menang," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com