Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Pengelola Thamrin City soal Razia Barang Non-SNI dan Produk Impor Ilegal

Kompas.com - 26/10/2015, 17:16 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Secara resmi, pengelola pusat perbelanjaan Thamrin City tidak mengetahui adanya razia barang non-SNI dan produk impor ilegal di gedungnya. Namun, pihak pengelola mengetahui kabar itu dari sejumlah pedagang.

"Kita tahu dari pedagang. Dari mulut ke mulut saja kalau ada razia, ini kita lihat ke lokasi. Memang banyak yang tutup," kata Andi, salah satu anggota tim pengelola yang ditemui Kompas.com, Senin (26/10/2015) siang.

Andi dan empat orang rekannya berkeliling di beberapa lantai untuk mengecek toko-toko yang tutup. (Baca: Pedagang di Thamrin City Khawatir Ada Razia Produk Impor Ilegal)

Pihak pengelola juga tidak mengetahui pasti instansi mana yang melakukan razia pada hari ini. "Kurang tahu juga, tetapi dengar-dengar dari perpajakan gitu," ujarnya.

Meski tidak ada pemberitahuan resmi dari petugas yang berwenang untuk menggelar razia, Andi dan tim pengelola mengaku tidak mempermasalahkan hal itu.

Sebab, sejak lama pihak pengelola menyebut telah menyosialisasikan jenis produk-produk yang boleh dijual.

"Kita sudah kasih imbauan agar tidak menjual barang-barang yang tidak sesuai standar SNI, melanggar hak cipta. Tetapi, ya namanya pedagang, cari uang gimana lagi," katanya.

Sejumlah toko pakaian dan elektonik di dalam pusat perbelanjaan Thamrin City tutup lebih awal pada Senin (26/10/2015) siang. Sebab, para pedagang di toko-toko itu tidak ingin terjaring razia produk berstandar SNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com