Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atmajaya Periksa Pihak yang Diduga Bertanggung Jawab atas Kematian Daniel

Kompas.com - 28/10/2015, 07:00 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Universitas Katolik Atmajaya Jakarta memanggil sejumlah pihak yang diduga terkait dengan meninggalnya peserta Pra Pendidikan Dasar UKM Bela Negara atau Menwa, Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18), mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2015. Daniel meninggal dunia saat dirawat di ruang ICU RS Jakarta, Senin (26/10/2015) dini hari.

"Kami mau cari tahu, apakah mereka menyalahi prosedur, menyimpang dari proposal apa tidak. Kalau ada penyimpangan, sejauh mana," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Makdin Sinaga kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2015) malam.

Makdin bersama tim mengaku tengah fokus pada dugaan tindak kekerasan yang terjadi selama kegiatan pra-pendidikan tersebut. Jika didapati ada tindak kekerasan, pihak kampus akan meneruskan temuan itu kepada pihak yang berwenang.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengungkapkan ikut memantau pergerakan tim pencari fakta internal Unika Atmajaya yang menyelidiki penyebab Daniel meninggal. Krishna juga telah menurunkan tim intel dari Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dugaan tindak pidana terkait meninggalnya Daniel.

Daniel mengikuti kegiatan yang berlangsung dari Kamis (22/10/2015) hingga Minggu (25/10/2015) itu. Namun, Daniel tidak mengikuti kegiatan itu sampai selesai.

Pada Sabtu (24/10/2015) pukul 19.30 WIB, Daniel dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam. Dari RS Siloam, Daniel dirujuk untuk dirawat secara intensif ke RS Jakarta.

Daniel dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Senin dini hari. Saat ini, jenazah Daniel telah dibawa ke rumah duka, daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Adapun kegiatan dilakukan bekerja sama dengan Koramil Setiabudi, dengan menghadirkan pelatih dari Koramil langsung. Kegiatan tersebut di bawah pengawasan Biro Kemahasiswaan Alumni dan Bimbingan Karir (BKAK) yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com